Para pelaku tawur di Semarang ditangkap polisi(MI/AKHMAD SAFUAN)
KEPOLISIAN Resor Metropolitan (Polres Metro) Bekasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tawuran antarkelompok remaja pada Kamis (25/9).
Aksi yang diduga melibatkan dua kelompok pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) itu terjadi di Jalur Pantura, Jalan Raya Urip Sumoharjo, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (24/9) malam. Peristiwa itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
"Anggota kepolisian dari Polsek Cikarang Utara dan Polres Metro Bekasi sudah langsung melakukan olah TKP," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Besar (AKB) Agta Bhuana Putra di Cikarang.
Ia membenarkan aksi tawur tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Setelah menerima laporan, polisi langsung menyisir lokasi kejadian guna menemukan senjata tajam yang diduga dibuang oleh para pelajar saat dibubarkan.
Selain dua remaja meninggal dunia, tawuran itu juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami kritis akibat luka bacokan senjata tajam. Belum diketahui identitas korban jiwa maupun luka akibat tawuran tersebut.
Seorang warga yang menjadi saksi di lokasi kejadian, Irfan, menuturkan, dirinya mengetahui adanya aksi tawuran setelah mendengar suara ricuh dari dalam rumah. Saat keluar rumah, ia melihat kelompok remaja yang diduga pelajar itu sudah terlibat bentrokan.
"Kita itu spontanitas aja ya, ada keramaian terus saya keluar rumah. Ternyata ada keributan antarpelajar. Yang saya tahu itu," katanya.
Irfan menyebutkan kelompok remaja yang terlibat tawuran itu mengendarai lebih dari 20 motor. Warga setempat yang menyaksikan aksi tersebut juga sempat membubarkan kedua kelompok yang bertikai.
"Banyak yang terlibat, lebih dari 20 sepeda motor. Saya juga sempat ikut membubarkan. Ternyata ada korban juga, salah satunya yang menabrak tiang listrik," tuturnya.
Menurut dia, warga juga sempat takut saat membubarkan tawuran karena kedua kelompok remaja itu sama-sama membawa senjata tajam berukuran besar.
