Tata Cara Merawat Jenazah: Panduan Lengkap & Mudah

1 day ago 1
 Panduan Lengkap & Mudah ilustrasi gambar tentang Tata Cara Merawat Jenazah: Panduan Lengkap & Mudah(Media Indonesia)

Kematian adalah bagian tak terhindarkan dari siklus kehidupan. Ketika seseorang menghembuskan nafas terakhir, terdapat serangkaian kewajiban yang harus dipenuhi terhadap jenazah, sebagai bentuk penghormatan terakhir dan pemenuhan syariat agama. Proses merawat jenazah, meskipun terasa berat secara emosional, merupakan tindakan mulia yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan pemahaman yang baik. Artikel ini akan mengupas tuntas tata cara merawat jenazah secara komprehensif, mudah dipahami, dan sesuai dengan tuntunan agama serta tradisi yang berlaku.

Persiapan Awal: Langkah-Langkah Penting Setelah Meninggal Dunia

Setelah seseorang dinyatakan meninggal dunia, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan kondisi jenazah. Hal ini meliputi pemeriksaan denyut nadi, pernapasan, dan respons terhadap rangsangan. Setelah dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, beberapa tindakan awal perlu segera dilakukan:

  • Menutup Mata dan Mulut Jenazah: Lakukan dengan lembut dan hati-hati. Jika sulit tertutup, gunakan kain lembut atau kapas untuk membantu menahannya.
  • Meluruskan Anggota Tubuh: Luruskan tangan dan kaki jenazah secara perlahan. Jika terdapat kekakuan, lakukan pemijatan ringan untuk membantu melenturkannya.
  • Menutupi Jenazah dengan Kain: Gunakan kain bersih dan sopan untuk menutupi seluruh tubuh jenazah, kecuali bagian wajah jika diperlukan untuk identifikasi.
  • Memberitahukan Keluarga dan Kerabat: Kabarkan berita duka kepada keluarga terdekat dan kerabat agar mereka dapat segera berkumpul dan memberikan penghormatan terakhir.
  • Melaporkan Kematian kepada Pihak Berwenang: Laporkan kematian kepada RT/RW setempat dan pihak berwenang terkait (rumah sakit, puskesmas, atau kepolisian) untuk mendapatkan surat keterangan kematian.
  • Mempersiapkan Perlengkapan Mandi dan Kain Kafan: Siapkan perlengkapan mandi jenazah seperti air bersih, sabun, sampo, handuk, dan kain kafan sesuai dengan jenis kelamin dan tuntunan agama.

Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk menjaga kebersihan dan kesucian tempat jenazah disemayamkan. Hindari keributan dan percakapan yang tidak perlu di sekitar jenazah. Perbanyak membaca doa dan ayat-ayat suci Al-Quran untuk ketenangan jenazah dan keluarga yang ditinggalkan.

Memandikan Jenazah: Tata Cara dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Memandikan jenazah adalah fardhu kifayah, artinya kewajiban yang harus dipenuhi oleh sebagian umat Islam. Jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, maka seluruh umat Islam di wilayah tersebut berdosa. Proses memandikan jenazah harus dilakukan dengan tata cara yang benar dan sesuai dengan tuntunan agama. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Persiapan Tempat dan Perlengkapan: Siapkan tempat yang bersih, tertutup, dan aman dari pandangan orang lain. Gunakan air bersih yang suci dan mensucikan. Siapkan sabun, sampo, air kapur barus (jika ada), handuk, sarung tangan, dan kain penutup aurat.
  2. Niat Memandikan Jenazah: Niatkan dalam hati untuk memandikan jenazah karena Allah SWT.
  3. Menutup Aurat Jenazah: Tutup aurat jenazah dengan kain penutup. Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  4. Membersihkan Kotoran Jenazah: Bersihkan kotoran yang mungkin masih ada pada jenazah, seperti kotoran hidung, telinga, atau dubur. Gunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi air.
  5. Mewudhukan Jenazah: Wudhukan jenazah seperti wudhu orang yang masih hidup. Mulai dari membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki.
  6. Memandikan Jenazah dengan Air Sabun: Mandikan jenazah dengan air sabun secara merata ke seluruh tubuh. Gosok perlahan dan lembut untuk membersihkan kotoran dan najis yang mungkin menempel.
  7. Membilas Jenazah dengan Air Bersih: Bilas jenazah dengan air bersih hingga tidak ada lagi sisa sabun yang menempel.
  8. Memandikan Jenazah dengan Air Kapur Barus (Sunnah): Jika ada, mandikan jenazah dengan air yang dicampur dengan kapur barus. Kapur barus berfungsi sebagai antiseptik alami dan memberikan aroma yang harum.
  9. Mengeringkan Jenazah: Keringkan jenazah dengan handuk bersih dan lembut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memandikan jenazah:

  • Memandikan jenazah harus dilakukan oleh orang yang beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan amanah.
  • Sebaiknya, jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, dan jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan. Jika tidak ada, maka boleh dimandikan oleh mahramnya.
  • Jika jenazah adalah anak kecil atau bayi, maka boleh dimandikan oleh siapa saja.
  • Saat memandikan jenazah, hindari membicarakan aib atau kekurangan jenazah kepada orang lain.
  • Jika terdapat luka atau penyakit kulit pada jenazah, maka cukup dibasuh dengan air secara hati-hati.
  • Jika jenazah adalah orang yang meninggal karena syahid (dalam peperangan membela agama), maka tidak perlu dimandikan.

Mengkafani Jenazah: Membungkus dengan Kain Putih Sebagai Penghormatan Terakhir

Setelah dimandikan, jenazah kemudian dikafani. Mengkafani jenazah juga merupakan fardhu kifayah. Kain kafan yang digunakan sebaiknya berwarna putih, bersih, dan tidak terlalu mahal. Jumlah kain kafan yang digunakan berbeda-beda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Berikut adalah tata cara mengkafani jenazah:

Untuk Jenazah Laki-laki:

  1. Siapkan tiga lembar kain kafan yang telah dipotong sesuai dengan ukuran jenazah.
  2. Bentangkan kain kafan pertama di atas lantai.
  3. Bentangkan kain kafan kedua di atas kain kafan pertama.
  4. Bentangkan kain kafan ketiga di atas kain kafan kedua.
  5. Taburkan sedikit kapur barus di atas setiap lembar kain kafan.
  6. Letakkan jenazah di atas kain kafan yang paling atas.
  7. Tutupkan kain kafan pertama ke tubuh jenazah dari sisi kanan.
  8. Tutupkan kain kafan kedua ke tubuh jenazah dari sisi kiri.
  9. Tutupkan kain kafan ketiga ke tubuh jenazah dari sisi kanan.
  10. Ikat kain kafan dengan tali di bagian kepala, dada, perut, lutut, dan kaki.

Untuk Jenazah Perempuan:

  1. Siapkan lima lembar kain kafan yang telah dipotong sesuai dengan ukuran jenazah.
  2. Siapkan baju kurung atau gamis yang longgar dan menutupi seluruh tubuh.
  3. Siapkan kerudung atau mukena untuk menutupi kepala jenazah.
  4. Bentangkan kain kafan pertama di atas lantai.
  5. Bentangkan kain kafan kedua di atas kain kafan pertama.
  6. Bentangkan kain kafan ketiga di atas kain kafan kedua.
  7. Taburkan sedikit kapur barus di atas setiap lembar kain kafan.
  8. Letakkan jenazah di atas kain kafan yang paling atas.
  9. Pakaikan baju kurung atau gamis kepada jenazah.
  10. Pakaikan kerudung atau mukena kepada jenazah.
  11. Tutupkan kain kafan pertama ke tubuh jenazah dari sisi kanan.
  12. Tutupkan kain kafan kedua ke tubuh jenazah dari sisi kiri.
  13. Tutupkan kain kafan ketiga ke tubuh jenazah dari sisi kanan.
  14. Ikat kain kafan dengan tali di bagian kepala, dada, perut, lutut, dan kaki.

Setelah jenazah dikafani, berikan wewangian seperti minyak misk atau parfum non-alkohol. Letakkan jenazah di tempat yang aman dan terhormat, sambil menunggu waktu untuk dishalatkan.

Menyalatkan Jenazah: Doa dan Penghormatan Terakhir Sebelum Pemakaman

Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk mendoakan jenazah. Shalat ini hukumnya fardhu kifayah. Shalat jenazah tidak memiliki ruku', sujud, atau iqamah. Berikut adalah tata cara shalat jenazah:

  1. Niat Shalat Jenazah: Niatkan dalam hati untuk shalat jenazah karena Allah SWT. Niatnya berbeda tergantung jenis kelamin jenazah:
    • Untuk jenazah laki-laki: Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhal kifayati ma'muman lillahi ta'ala.
    • Untuk jenazah perempuan: Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardhal kifayati ma'muman lillahi ta'ala.
  2. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat: Imam berdiri di depan jenazah, sedangkan makmum berdiri di belakang imam. Jika jenazah laki-laki, imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Jika jenazah perempuan, imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah.
  3. Takbiratul Ihram: Ucapkan takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah takbir pertama, baca surat Al-Fatihah.
  5. Takbir Kedua: Ucapkan takbir kedua (Allahu Akbar) tanpa mengangkat tangan.
  6. Membaca Shalawat Nabi: Setelah takbir kedua, baca shalawat Nabi Muhammad SAW. Contohnya: Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.
  7. Takbir Ketiga: Ucapkan takbir ketiga (Allahu Akbar) tanpa mengangkat tangan.
  8. Mendoakan Jenazah: Setelah takbir ketiga, doakan jenazah dengan doa khusus untuk jenazah. Doanya berbeda tergantung jenis kelamin jenazah:
    • Untuk jenazah laki-laki: Allahummaghfir lahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' mudkhalahu waghsilhu bilma'i wats tsalji wal baradi wanaqqihi minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahumma abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a'idzhu min 'adzabil qabri wa 'adzabin naar.
    • Untuk jenazah perempuan: Allahummaghfir laha warhamha wa 'afiha wa'fu 'anha wa akrim nuzulaha wa wassi' mudkhalaha waghsilha bilma'i wats tsalji wal baradi wanaqqiha minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahumma abdilha daran khairan min dariha wa ahlan khairan min ahliha wa zaujan khairan min zaujiha wa adkhilhul jannata wa a'idzha min 'adzabil qabri wa 'adzabin naar.
  9. Takbir Keempat: Ucapkan takbir keempat (Allahu Akbar) tanpa mengangkat tangan.
  10. Mendoakan Keluarga Jenazah: Setelah takbir keempat, doakan keluarga jenazah agar diberi kesabaran dan ketabahan. Contohnya: Allahumma la tahrimna ajrahu wa la taftinna ba'dahu waghfir lana wa lahu.
  11. Salam: Ucapkan salam ke kanan dan ke kiri (Assalamu'alaikum warahmatullah).

Setelah shalat jenazah selesai, jenazah siap untuk dibawa ke pemakaman.

Pemakaman Jenazah: Prosesi Terakhir dan Adab yang Perlu Dijaga

Pemakaman jenazah adalah prosesi terakhir dalam merawat jenazah. Pemakaman harus dilakukan dengan segera setelah dishalatkan. Berikut adalah tata cara pemakaman jenazah:

  1. Mempersiapkan Liang Lahat: Liang lahat harus digali dengan kedalaman yang cukup agar jenazah tidak mudah digali oleh binatang buas. Lebar dan panjang liang lahat disesuaikan dengan ukuran jenazah.
  2. Mengusung Jenazah ke Pemakaman: Jenazah diusung ke pemakaman dengan cara yang sopan dan terhormat. Sebaiknya, jenazah diusung oleh empat orang laki-laki.
  3. Menurunkan Jenazah ke Liang Lahat: Jenazah diturunkan ke liang lahat dengan posisi miring ke kanan menghadap kiblat.
  4. Membuka Tali Kain Kafan: Setelah jenazah diletakkan di liang lahat, buka tali-tali kain kafan yang mengikat jenazah.
  5. Menutup Liang Lahat dengan Papan atau Bambu: Tutup liang lahat dengan papan atau bambu agar tanah tidak langsung menimpa jenazah.
  6. Menimbun Liang Lahat dengan Tanah: Timbun liang lahat dengan tanah hingga rata.
  7. Memberi Tanda di Atas Kuburan: Beri tanda di atas kuburan dengan batu nisan atau kayu.
  8. Mendoakan Jenazah: Setelah selesai menimbun, bacakan doa untuk jenazah.
  9. Menaburkan Bunga dan Menyiram Air (Sunnah): Menaburkan bunga dan menyiram air di atas kuburan adalah sunnah.

Adab yang perlu dijaga saat pemakaman:

  • Berpakaian sopan dan menutup aurat.
  • Tidak berbicara keras atau berteriak-teriak.
  • Tidak tertawa atau bercanda.
  • Tidak menginjak-injak kuburan.
  • Tidak duduk di atas kuburan.
  • Tidak merokok di area pemakaman.
  • Mendoakan jenazah dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Merawat jenazah adalah kewajiban yang mulia. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara merawat jenazah dengan benar, kita telah memberikan penghormatan terakhir kepada saudara kita yang telah meninggal dunia dan menjalankan perintah agama dengan sebaik-baiknya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita semua.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |