
WILAYAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai waspada dengan tingginya intensitas curah akhir-akhir ini. Bahkan, berdasarkan prakiraan BMKG melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi berstatus awas terhadap potensi curah hujan tinggi.
Pada Kamis (11/9) misalnya, lingkungan Pondok Pesantren Almasturiyah di Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, terdampak curah hujan tinggi. Sebanyak 6 ruang kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah di lingkungan pesantren terendam banjir.
Berdasarkan informasi, bencana terjadi saat hujan deras sekitar pukul 14.00 WIB. Saluran air yang berdekatan dengan proyek pembangunan jalan tol Bocimi Seksi III meluap.
Akibatnya, luapan air merendam sawah dan kolam. Hingga akhirnya air meluap ke lingkungan pesantren.
Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Aril Solehudin, mengatakan hasil asesmen di lapangan, meluapnya air dampak curah hujan tinggi mengakibatkan enam ruangan kelas terendam di lingkungan pesantren.
"Kami mengerahkan personel ke lokasi bergabung dengan BPBD dan pihak lainnya," ujarnya, Jumat (13/9).
Para personel PMI dibekali dengan berbagai peralatan. Antara lain cangkul, sekop, perlengkapan pertolongan pertama, dan alat penyedot air (alkon).
"Di lapangan kami melakukan penanganan darurat, termasuk upaya membersihkan area yang tergenang dan mengamankan fasilitas pendidikan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal," ujarnya.
Aril mengimbau warga Pondok Pesantren Almasturiyah waspada dengan bencana susulan. Pasalnya, diprediksi hujan masih akan berintensitas tinggi hingga 20 September 2025.
"Kami juga di PMI siaga menghadapi potensi curah hujan tinggi," pungkasnya.