Stok Tersedia 22 Ribu Ton, Beras di Gudang Bulog Cianjur Melimpah

3 hours ago 4
Stok Tersedia 22 Ribu Ton, Beras di Gudang Bulog Cianjur Melimpah Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Yanto Nurdiyanto(MI/BENNY BASTIANDY)

STOK beras di gudang Bulog Cianjur, Jawa Barat, melimpah. Saat ini tersedia hampir 22 ribu ton yang masih tersimpan di gudang.

Pimpinan Cabang Bulog Cianjur, Yanto Nurdiyanto, mengimbau masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan beras. Pasalnya, Bulog terus melakukan penyerapan gabah dari para petani.

"Stok yang kami miliki dari hasil penyerapan ada sekitar 22 ribu ton. Masih cukup melimpah. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir ketersediaan. Bulog selalu siap menyalurkan kapanpun diperlukan," katanya, Minggu (7/9).

Saking melimpahnya stok beras yang ada, sebut dia, Bulog harus menyewa gudang. Sebab, kapasitas gudang induk tak mampu menampung stok beras sebanyak itu.

"Di setiap gudang kapasitasnya hanya 2.000 ton. Kami ada dua gudang induk yaitu di Panembong dan Bojong. Dari dua gudang itu daya tampungnya 4.000 ton. Sisanya, kita menyewa gudang," tuturnya.

Setiap hari, kata Yanto, Bulog Cianjur bisa menyerap gabah kering panen (GKP) dari petani rata-rata 300-400 ton. Bulog bekerja sama dengan kelompok tani maupun gabungan kelompok tani.

"Kita beli langsung ke poktan maupun gapoktan yang memiliki jaringan langsung dengan para petani," tambahnya.

Bulog menetapkan standard harga terendah pembelian GKP sebesar Rp6.500 per kilogram. Hasil pembelian berupa GKP kemudian dikonversikan menjadi beras yang bekerja sama dengan penggilingan atau diistilahkan makloon.

"Jadi, gabah hasil penyerapan dari petani kemudian dikeringkan dan digiling penggilingan yang sudah bekerja sama dengan Bulog. Beras hasil giling itulah yang kemudian menjadi stok di gudang Bulog," ungkap dia.

Yanto menyebut, program penyerapan gabah sangat berdampak terhadap kesejahteraan petani. Terutama besaran nilai pembelian yang relatif cukup menguntungkan bagi petani.

"Termasuk juga pemberdayaan penggilingan karena kondisi saat ini menggiling beras premium itu cukup sulit.  Dengan adanya ini, para penggilingan jadi punya pekerjaan. Jadi, mereka bisa menghidupi tenaga kerja," pungkasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |