
PENGURUS Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Timur Tengah (PDITT) dr. Iqbal Mochtar mengatakan bahwa vaksin Tuberkulosis (Vaksin Tb) yang dikembangkan oleh Bill Gates bukan merupakan hal baru dan merupakan sebuah vaksin yang telah dimulai penelitiannya sekitar lebih 20 tahun yang lalu dan telah melewati berbagai fase.
“Jadi fase in vitro dan fase uji coba pada binatang juga itu sudah selesai. Kemudian fase pada manusia itu kan ada fase pertama, fase kedua dan sekarang ini fase ketiga. Jadi sebenarnya kalau terkait dengan standar efikasinya, standar keamanannya itu sebenarnya telah diujikan,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (10/5).
Menurutnya, fase ketiga dari uji coba vaksin Tb yang saat ini akan dilakukan bertujuan untuk melihat bagaimana efektivitasnya terhadap manusia.
“Nah sebenarnya uji coba ini itu dilakukan pada lebih 20 ribu sampel ya dan itu dilakukan di berbagai negara. Jadi kalau saya tidak keliru ada 5 negara dengan 55 tempat itu dilakukan uji coba ini dan di Indonesia itu hanya sekitar 2 ribuan sampel yang akan dilakukan uji coba ini dan telah mendapat persetujuan dari 5 institusi di Indonesia termasuk FKUI, Rumah Sakit UI, Rumah Sakit Persahabatan, dan Rumah Sakit lain, juga mendapatkan persetujuan atau approval dari BPOM,” kata dr. Iqbal.
Dia menambahkan bahwa jika dilihat dari standar-standar keamanan dan standar protokoler penelitian yang baik dan ketat, vaksin Tb itu sebenarnya sudah memenuhi. Diharapkan hasil uji coba Vaksin Tb fase tiga ini akan memberikan hasil yang baik. Sehingga nanti vaksin baru ini dapat memberikan manfaat bagi manusia.
“Itu harapan kita ya tetapi nanti kita harapkan hasil yang ada ini itu benar-benar disampaikan secara akurat dan ilmiah. Sehingga jangan sampai ada yang kita sebut sebagai falsification di dunia medis ya. Kalau memang hasilnya baik disampaikan bahwa ini hasilnya baik tapi kalau hasilnya tidak baik disampaikan bahwa ini tidak berhasil. Itu sebenarnya yang kita harapkan. Jadi dari segi standar prosedur ilmiah ini sudah terpenuhi. Sisa kita mau melihat bagaimana nanti efektivitasnya,” tandasnya. (H-3)