Bandung Disebut Kota Termacet di Indonesia, Farhan Undang Lembaga Survei TomTom Traffic

5 hours ago 3
Bandung Disebut Kota Termacet di Indonesia, Farhan Undang Lembaga Survei TomTom Traffic Kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung.(Dok.Istimewa)

MERASA penasaran dengan hasil survei yang dilakukan TomTom Traffic pada 2024 yang menyebut Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai kota termacet di Indonesia dan menempati posisi ke-12 di dunia, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ingin mengudang langsung pihak TomTom Traffic dan memaparkan secara detail data yang mereka miliki. 

TomTom Traffic menyebut berdasarkan peringkat indeks kondisi lalu lintas terhadap 500 kota yang ada di 62 negara dan 6 benua dengan indeks yang dibuat berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.

“Saya belum mengetahui secara detil lembaga pemeringkat TomTom Traffic dan ingin mengundang langsung pihak TomTom ke Bandung. Saya undang secara terbuka. Saya ingin mereka paparkan langsung data mereka, bisa jadi bahan big data dan pengambilan kebijakan,” ungkap Farhan.

Menurut Farhan, Kota Bandung harus terbuka terhadap kerja sama teknologi berbasis data, sehingga Farhan terbuka terhadap berbagai macam bentuk kerja sama, khususnya dalam platform teknologi digital yang salah satunya untuk mengatasi kemacetan.

“Saya menghargai bahwa ada sebuah lembaga survei yang bernama TomTom. Survei itu saya baru dengar, tapi kalau memang ini lembaga internasional, saya sangat ingin mengundang mereka ke Bandung untuk memaparkan hasil surveinya,” tuturnya.

Saat ini lanjut Farhan, kemacetan menjadi masalah serius yang harus ditangani dengan pendekatan berbasis data, sehingga Pemkot Bandung masih mencoba melacak siapa pengelola lembaga survei tersebut. 

“Sampai sekarang saya belum ketemu siapa pengelola TomTom ini. Tapi kalau ada, saya ingin undang mereka untuk presentasi data yang mereka miliki. Kalau itu bisa jadi biodata mobilitas, akan sangat berguna untuk pendataan dan pengambilan kebijakan,” bebernya.

MASALAH SERIUS
Farhan mengakui bahwa kemacetan di Kota Bandung telah menjadi masalah serius yang sulit dihindari, terutama di ruas Jalan Soekarno-Hatta. Macetnya dari pukul 6 pagi sampai 10, lalu mulai lagi dari pukul 4 sore sampai 8 malam. Ini sudah jadi rutinitas. 

Pemkot, kata Farhan, sudah melakukan analisis terkait kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah titik untuk menentukan langkah awal dalam menangani masalah macet tersebut. Dari data yang dimiliki, kemacetan paling parah terjadi di Jalan Soekarno-Hatta karena menjadi pintu masuk dari arah barat, selatan dan timur. 

“Kami mencatat, adanya pola kemacetan yang berbeda di tiga titik lainnya yakni Jalan Ir H Juanda, Sukajadi dan Setiabudi. Ketiga jalur ke arah utara Bandung ini, dinilai hanya mengalami kepadatan dari pukul 16.00 WIB -20.00 WIB, tanpa kemacetan berarti di pagi hari. Ini menarik, ada perilaku mobilitas warga Bandung yang khas. Tapi datanya belum lengkap, jadi kita masih banyak asumsi,” sambungnya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |