Rombongan anggota DPR RI mendatangi pabrik ban Michelin terkait isu PHK massal.(MI/ANTON KUSTEDJA)
SEJUMLAH anggota DPR RI dipimpin Wakil Ketua Sufmi Dasco Ahmad hari ini mendatangi pabrik PT Multistrada Arah Sarana Tbk, produsen ban merek Michelin di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka menanyakan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di perusahaan tersebut.
Selain Dasco, tampak Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa, anggota Komisi I DPR Abraham Sridjaja, hingga anggota Komisi IV DPR Rajiv dalam rombongan yang mendatangi pabrik PT Multistrada Arah Sarana. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka kerja Satuan Tugas (Satgas) PHK.
"Kami mendapatkan laporan dari teman-teman serikat pekerja di PT Multistrada tentang adanya rencana PHK sepihak dari perusahaan. Oleh karena itu, kami datang untuk berkomunikasi, membantu komunikasi dengan pihak perusahaan," ujar Dasco di Cikarang Timur, Senin (3/11).
Saat mendatangi pabrik, kelompok buruh sedang menggelar aksi unjuk rasa terkait isu PHK tersebut di jalan Utama Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Namun, massa aksi memberikan jalan kepada rombongan kendaraan Dasco untuk masuk ke area pabrik.
Setelah masuk, Dasco beserta jajaran DPR dan perwakilan buruh langsung berjalan menuju kantor manajemen dan bertemu dengan perwakilan perusahaan. Mereka menggelar pertemuan sekitar 10 menit bersama pihak perusahaan yang diwakili Manajer HRD PT Multistrada Arah Sarana, Fajar.
"Manajemen pengambilan keputusannya tidak hadir karena memang kita datangnya juga nggak ngasih tahu, sehingga tadi kita sudah berbicara dengan perwakilan perusahaan," ungkap Dasco yang menyempatkan diri bertemu dengan ratusan buruh yang berdemonstrasi.
Dari pertemuan itu, dia meminta perusahaan menghentikan terlebih dahulu segala proses yang berkaitan dengan PHK karena menduga ada pelanggaran dalam isu PHK tersebut. Adapun kabar mengenai PHK perusahaan produsen ban multinasional ini berasal dari organisasi buruh.
Diduga hal itu lantaran menurunnya permintaan terhadap produk ban Michelin, yang menurutnya juga terjadi dalam lingkup global.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan organisasi pekerja akan mengambil langkah strategis untuk melindungi anggota yang terancam kehilangan pekerjaan.
Ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat segera memanggil manajemen perusahaan dan Pimpinan Unit Kerja (PUK) KEP KSPSI PT Multistrada Arah Sarana.


















































