
SPANYOL menyatakan akan membongkar pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Jalur Gaza guna mendukung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dalam menyeret Israel bertanggung jawab atas tindakannya.
Jaksa Agung Spanyol, Alvaro Garcia Ortiz mengumumkan pengadilan telah mengeluarkan dekrit pembentukan tim khusus yang akan menyelidiki kekerasan HAM serta pelanggaran hukum internasional di wilayah tersebut.
"Tim tersebut akan bertugas mengumpulkan bukti dan memberikan ke pihak berwenang, dengan demikian Spanyol telah memenuhi kewajiban kerja sama internasional dan HAM," kata Ortiz.
"Melihat situasi di wilayah Palestina saat ini, semua bukti, langsung atau tidak langsung bisa dikumpulkan di negara kami untuk disertakan dalam kasus yang ditangani ICC," tambahnya.
ICC dan IJC Sudah Menyasar Israel
Pada November tahun lalu, ICC menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan saat itu Yoav Galant atas dugaan kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebelumnya, Mahkamah Internasional (IJC) juga menyatakan Israel melakukan tindakan genosida di Jalur Gaza. Spanyol termasuk negara yang aktif mendukung pengadilan tersebut untuk menyelidiki lebih lanjut kebijakan pemerintahan Netanyahu.
Dukungan Terbuka Spanyol untuk Palestina
Spanyol menjadi salah satu negara Eropa yang lantang mendukung kemerdekaan Palestina serta mengecam agresi militer dan pendudukan Israel.
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah Madrid telah mengakui secara resmi keberadaan Negara Palestina.
Mereka menilai langkah pengakuan itu sebagai cara merealisasikan solusi damai sekaligus mendorong tercapainya gencatan senjata permanen.
Namun, keputusan tersebut memicu ketegangan diplomatik. Hubungan Spanyol dan Israel memburuk setelah kedua negara saling memblokir daftar pejabat dari akses kunjungan resmi.
Agresi Israel Masih Berlanjut
Upaya hukum yang ditempuh Spanyol muncul di tengah berlanjutnya operasi militer Israel di Gaza. Sejak Oktober 2023, Israel terus menggempur wilayah sipil dan infrastruktur penting.
Akibat serangan tersebut, lebih dari 65.000 warga Palestina dilaporkan tewas, jutaan lainnya mengungsi, dan ratusan ribu fasilitas mengalami kerusakan parah. (AFP/I-3)