Sinergi BUMN dalam Teknologi Satelit dan Pertahanan

3 hours ago 3
Sinergi BUMN dalam Teknologi Satelit dan Pertahanan Ilustrasi.(Freepik)

SINERGI strategis antara BUMN kembali berjalan melalui pengembangan teknologi satelit dan sistem pertahanan nasional. Ini selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara sekaligus mendorong kemandirian bangsa melalui penguasaan teknologi mutakhir.

"Perkembangan digital, termasuk artificial intelligence, sebesar apapun tetap membutuhkan konektivitas. Indonesia dengan hampir 17.000 pulau menjadikan kebutuhan konektivitas bukan sekadar kepentingan bisnis semata, melainkan bagian dari ketahanan nasional," ujar Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia, Honesti Basyir, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9). Ini disampaikannya terkait PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menggandeng PT Len Industri dalam upaya memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pengembangan infrastruktur komunikasi dan digital berbasis satelit.

Menurutnya, hal itu merupakan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri. Ia percaya kerja sama itu akan menjadi landasan penting untuk mewujudkan kedaulatan digital sekaligus memperkuat sistem pertahanan negara.

Komisaris Telkom, Rizal Mallarangeng, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan awal dari langkah strategis yang lebih besar. "Ini merupakan fondasi untuk mempererat hubungan, tidak hanya dengan Kementerian Pertahanan, tetapi juga dalam mendukung perkembangan PT Len Industri sebagai BUMN strategis di sektor pertahanan."

Lingkup kerja sama yang diatur dalam kolaborasi itu meliputi komitmen dalam penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, kedua pihak bersepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, hingga pengoperasian satelit nasional yang mandiri dengan memanfaatkan konstelasi satelit geostationer (GSO) maupun non-geostationer (NGSO).

Kerja sama itu juga diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis seperti command center; wahana peluncuran satelit nasional; pusat riset dan pengembangan; fasilitas produksi satelit nasional; serta pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global. Hal ini diharapkan mampu memperkuat daya saing Indonesia dalam ekosistem teknologi satelit internasional. (Ant/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |