
BUAYA identik dengan predator ganas: rahang kuat, gigi besar, dan asam lambung superkuat yang bahkan bisa melumat tulang. Tak heran jika daging selalu dianggap sebagai menu utama mereka.
Namun, penelitian terbaru justru mengungkap sisi lain sejarah buaya. Ternyata, tidak semua nenek moyang buaya hidup dengan pola makan penuh darah. Beberapa spesies purba justru diketahui sebagai pemakan tumbuhan alias vegetarian.
Fakta mengejutkan ini terungkap dari analisis fosil crocodyliform, kelompok yang mencakup buaya, aligator, hingga kerabat purbanya.
Pada 2019, peneliti dari University of Utah dan Natural History Museum of Utah meneliti hal ini. Mereka mempelajari 146 gigi dari 16 spesies crocodyliform purba untuk mengetahui jenis makanan mereka.
Menurut Keegan Melstrom, ahli paleontologi sekaligus penulis utama studi tersebut. Gigi hewan pemakan daging biasanya sederhana, sedangkan gigi herbivora jauh lebih kompleks. Sementara itu, omnivora berada di posisi tengah.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa hubungan antara bentuk gigi dan pola makan tidak hanya berlaku pada mamalia. Tetapi juga pada reptil, baik yang masih hidup maupun sudah penuh. Temuan tersebut menunjukkan bahwa beberapa spesies buaya purba memiliki gigi kompleks. Menandakan mereka kemungkinan besar adalah pemakan tumbuhan.
Menariknya, buaya vegetarian ini muncul pada masa awal sejarah evolusi kelompok crocodyliform. Tepat setelah peristiwa kepunahan massal di akhir periode Trias sekitar 201 juta tahun lalu. Mereka bertahan hingga 66 juta tahun lalu, saat kepunahan massa di akhir periode Kapur.
Kepunahan diakibatkan karena hantaman asteroid yang juga memusnahkan dinosaurus non-unggas. Selama rentang waktu panjang itu. Pola makan berbasis tumbuhan diperkirakan berkembang setidaknya tiga kali secara terpisah. Bahkan mungkin hingga enam kali.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa crocodyliform purba memiliki pola makan yang sangat beragam. Ada yang mirip buaya modern sebagai karnivora, omnivora, dan sebagian lagi benar-benar berfokus pada tumbuhan,” jelas Melstrom.
Buaya herbivora ini hidup di berbagai benua dan periode waktu berbeda. Ada yang berdampingan dengan mamalia, ada pula yang tidak. Perubahan drastis dalam pola makan hewan sepanjang sejarah evolusi sebenarnya bukan hal aneh.
Contohnya panda raksasa, yang kini 99% makanannya berasal dari bambu. Padahal, nenek moyang panda memakan daging sekitar 2 juta tahun lalu. Bahkan hingga kini, panda modern masih memiliki sistem pencernaan khas karnivora. Sesekali juga bisa memakan daging, karena mereka merupakan kerabat beruang.
Dengan temuan ini, sejarah buaya jadi makin menarik. Ternyata, tak selamanya mereka predator berdarah dingin, sebagian leluhur mereka justru “penyuka sayur”. (iflsciene/P-4)