Shutdown pemerintah AS berlanjut. Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal pegawai federal, sementara layanan publik mulai lumpuh.(Media Sosial X)
UPAYA untuk segera mengakhiri shutdown pemerintahan Amerika Serikat menemui jalan buntu. Kongres yang dikuasai Demokrat menolak melanjutkan pembahasan, sementara Gedung Putih memperingatkan ancaman pemutusan hubungan kerja bagi ratusan ribu pegawai negeri.
Pendanaan federal resmi berakhir pada tengah malam setelah Presiden Donald Trump dan parlemen gagal mencapai kesepakatan. Dampaknya, sejumlah layanan publik mulai ditutup, sementara sekitar 750.000 pegawai federal diperkirakan terkena furlough atau cuti tanpa bayaran.
Meski demikian, pekerja esensial seperti personel militer dan agen perbatasan tetap diwajibkan bekerja, dengan risiko gaji mereka tertunda. Serikat pengendali lalu lintas udara bahkan memperingatkan potensi ancaman pada keselamatan penerbangan karena lebih dari 2.300 anggotanya terpaksa dirumahkan.
Kebuntuan Politik di Senat
Krisis ini dipicu pertentangan antara Demokrat dan Republik terkait subsidi kesehatan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Demokrat menolak mendukung rancangan undang-undang darurat yang sebelumnya disetujui DPR, dengan alasan proposal tersebut memangkas belanja publik dan tidak memperpanjang subsidi kesehatan.
Senat kini menunda pemungutan suara hingga Jumat, membuat peluang resolusi cepat semakin tipis. Dengan komposisi saat ini, Partai Republik membutuhkan sedikitnya delapan suara tambahan dari Demokrat untuk meloloskan rancangan pendanaan jangka pendek. Namun upaya itu gagal setelah mayoritas Demokrat tetap bersikeras menggunakan isu kesehatan sebagai alat tawar-menawar.
Ancaman dari Gedung Putih
Situasi kali ini dinilai lebih serius dibandingkan shutdown sebelumnya. Trump mendorong agenda pemangkasan besar-besaran di berbagai departemen pemerintah. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, bahkan menyebut pemutusan hubungan kerja bersifat “segera dan tak terelakkan.”
Wakil Presiden JD Vance juga ikut turun tangan menuding Demokrat mengajukan syarat yang tidak realistis. Ia menuduh oposisi hanya bersedia membuka pemerintahan kembali jika diberi dana miliaran dolar untuk program kesehatan, yang menurutnya akan menguntungkan imigran ilegal.
Dampak Langsung bagi Masyarakat
Shutdown membuat banyak layanan publik lumpuh, mulai dari penutupan taman nasional hingga terhambatnya pengurusan izin. Kondisi ini memicu keresahan warga. “Pemerintah seharusnya bisa bekerja sama, berkompromi, agar hal seperti ini tidak terjadi,” ujar Terese Johnston, turis asal California yang sedang berkunjung ke Washington.
Sejak 2019, ini merupakan shutdown terpanjang pertama di era Trump. Dengan perundingan yang buntu dan agenda Kongres terhenti karena libur Yom Kippur, krisis ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama, menambah beban politik sekaligus ekonomi di Amerika Serikat. (AFP/Z-2)


















































