
SETELAH menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan rangkaian ibadah haji dengan melaksanakan lempar jumrah Aqabah di Mina. Prosesi ini dimulai pada tanggal 10 hingga 13 Zulhijah. Bersama putra bungsunya, Khofifah mempersiapkan 49 butir kerikil yang dikumpulkan dari Muzdalifah, untuk melaksanakan lempar jumrah Aqabah pertama pada Jumat (6/6) dini hari waktu Arab Saudi.
Melempar jumrah merupakan salah satu rukun wajib dalam ibadah haji yang merupakan simbol perangi godaan setan dalam diri. Kegiatan melempar jumrah ini dilakukan dengan melemparkan batu-batu kecil pada sebuah tiang yang dianggap sebagai perumpamaan setan dan hawa nafsu.
Hari berikutnya melempar jumrah secara berurutan dimulai dari Jumrah Ula, Wustha, Aqabah. Masing-masing Jumrah dilempar kerikil sebanyak 7 kali dan dilontarkan satu persatu. Waktu melempar jumrah pada hari Tasyrik dimulai dari setelah tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.
Setelah menyelesaikan lempar jumrah Aqabah, Khofifah dan rombongan segera menuju Masjidil Haram di Makkah untuk menunaikan tawaf Ifadah. Rangkaian ibadah ini kemudian diakhiri dengan tahallul, yang menandai berakhirnya larangan-larangan selama ihram.
Saat menjalankan Sa'i pada rangkaian tawaf ifadah Khofifah bertemu dengan Penasehat Presiden Urusan Haji Muhajir Efendy, Dubes RI untuk Saudi Arabia Abdul Aziz serta tim petugas haji KH. Said Asrori yang juga Katib Aam Syuriyah PBNU.
Dengan selesainya melempar jumrah aqabah dan tawaf Ifadah dilanjutkan melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah maka selesainya syarat rukun Haji.
Bagi jamaah yang belum mengunjungi Madinah, mereka akan melaksanakan Tawaf Wada sebagai perpisahan sebelum melanjutkan perjalanan berziarah ke makam Rasulullah SAW dan berdoa di Raudhah, tempat mustajabah yang penuh keutamaan di Masjid Nabawi.
Semoga Allah segera memanggil mereka yang belum berkesempatan berhaji, untuk menjadi tamu Allah dan menunaikan rukun Islam kelima. Aamiin. (RO/P-4)