Dragon SpaceX Jadi Korban Perseteruan Elon Musk dan Donald Trump

12 hours ago 4
Dragon SpaceX Jadi Korban Perseteruan Elon Musk dan Donald Trump Musk vs Trump.(DOK ALJAZEERA)

Elon Musk, orang terkaya di dunia menyatakan bahwa SpaceX berencana untuk menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya. 

Pernyataan tersebut muncul di tengah perselisihan publik yang semakin memanas dengan mantan Presiden Donald Trump, yang mengancam akan menghentikan kontrak pemerintah dengan berbagai perusahaan milik Musk.

"Mengingat pernyataan Presiden tentang pembatalan kontrak pemerintah saya, @SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya," tulis Musk dalam unggahan di platform media sosial X seperti dilansir The Guardian, Sabtu (7/5)

Ancaman itu disampaikan tak lama setelah Trump memposting di Truth Social — platform media sosial miliknya sendiri — bahwa ia mempertimbangkan pembatalan kontrak bernilai miliaran dolar dengan perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX, dalam upaya mengurangi anggaran pemerintah.

"Cara termudah untuk menghemat uang dalam Anggaran kita, Miliaran dan Miliaran Dolar, adalah dengan menghentikan Subsidi dan Kontrak Pemerintah Elon. Saya selalu terkejut bahwa Biden tidak melakukannya!" tulis Trump.

Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Sejak 2008, perusahaan roket milik Musk itu telah menerima lebih dari US$20 miliar dalam kontrak pemerintah, terutama dari NASA dan Departemen Pertahanan.

Namun, hanya beberapa jam setelah mengeluarkan pernyataan mengejutkannya, Musk tampaknya mempertimbangkan ulang setelah menerima saran dari salah satu pengguna X.

“Saran yang bagus. Oke, kami tidak akan menonaktifkan Dragon," tulisnya.

Peran kapsul Dragon semakin krusial sejak kegagalan teknis yang dialami kapsul Starliner milik Boeing. Pada Maret lalu, dua astronot NASA harus pulang ke Bumi dengan kapsul Dragon setelah terjebak selama hampir sembilan bulan di ISS akibat masalah pada Starliner yang kembali ke Bumi tanpa mereka.

Peluncuran berikutnya dari kapsul Dragon dijadwalkan berlangsung pada 10 Juni dalam misi Axiom 4, yang akan membawa empat orang astronot ke ISS dan kembali ke Bumi.

Menanggapi dinamika tersebut, juru bicara NASA Bethany Stevens menyampaikan pernyataan melalui X bahwa lembaga itu akan tetap fokus menjalankan kebijakan luar angkasa nasional. “Kami akan terus melaksanakan visi presiden untuk masa depan luar angkasa,” katanya. 

“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra industri kami untuk memastikan tujuan presiden di bidang antariksa terpenuhi," tambahnya.

Ketegangan antara Trump dan Musk sendiri telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dipicu oleh kritik Musk terhadap rencana kebijakan pajak dan belanja presiden yang disebutnya sebagai kekejian yang menjijikkan.

Tak berhenti di situ, Musk menuduh Trump tidak tahu berterima kasih atas dukungan keuangan yang ia berikan selama pemilu. Trump merespons dengan menyatakan bahwa ia sangat kecewa dengan Musk. 

Dalam pernyataan sebelumnya pada hari yang sama, Trump juga menyindir kondisi fisik dan mental Musk, dengan menulis bahwa Musk menjadi kurus dan menjadi gila setelah diminta meninggalkan Gedung Putih sebagai kepala efisiensi pemerintahan Trump. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |