Semakin Cepat Adopsi AI, Tantangan Perlindungan Data Meningkat

4 hours ago 6
Semakin Cepat Adopsi AI, Tantangan Perlindungan Data Meningkat Ilustrasi.(Freepik)

UNDANG-UNDANG Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan pembentukan Otoritas Perlindungan Data Pribadi nasional mengantarkan Indonesia memasuki tingkatan baru tata kelola digital. Ketika perusahaan-perusahaan semakin cepat mengadopsi kecerdasan buatan atau artifisial intelligence (AI) dan memodernisasi platform data mereka, tantangan dalam melindungi data sensitif di lingkungan yang terdistribusi pun meningkat.

"Memiliki strategi ketahanan siber yang kuat serta didukung oleh tata kelola data yang etis dapat menjadi pembeda antara bisnis yang kacau dengan bisnis yang berkelanjutan," ujar Martin Creighan, Vice President Asia Pasifik Commvault, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9). Melalui kantor perwakilannya di Indonesia, pihaknya siap menghadirkan solusi-solusi unik bagi sektor publik maupun swasta yang bisa membantu mereka patuh terhadap peraturan serta mempersiapkan mereka untuk secepat mungkin pulih dari gangguan dan serangan siber di era AI.

Penyedia solusi ketahanan siber dan perlindungan data untuk lingkungan hybrid cloud itu bekerja sama dengan ribuan perusahaan di seluruh dunia dan memiliki rekam jejak dalam memenuhi berbagai standar keamanan tertinggi serta meraih berbagai sertifikasi penting. 

Commvault menjadi satu-satunya penyedia solusi ketahanan siber yang meraih status GovRAMP Authorized pada level High impact, FedRAMP High Authorized, dan tervalidasi FIPS 140-3 untuk solusi SaaS-nya.

Dengan fitur-fitur bawaan seperti data yang tidak dapat diubah (immutability), terpisah dari jaringan (air-gapping), arsitektur zero-trust dengan segmentasi data, serta pemulihan granular, Commvault Cloud membantu perusahaan-perusahaan di sektor publik dan swasta menjaga kelangsungan operasional bisnis mereka dengan memperkuat ketahanan siber terhadap ancaman yang terus berkembang. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |