Ilustrasi(Dok University of Cambridge)
KEHADIRAN Sekolah Garuda memberikan secercah harapan bagi Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, untuk mampu menggapai mimpi melanjutkan sekolah ke tingkat lebih tinggi dan mengubah perekonomian keluarga.
Lahir dari ayah yang mencari nafkah sebagai tukang tambal ban, Cornelis kini sudah menapaki tahun terakhirnya di salah satu SMA terbaik di ibu kota.
"Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatra Utara," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (9/10).
Christian sempat mengubur cita-cita kuliah di luar negeri karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan. Namun, dengan adanya program Sekolah Garuda, harapan itu kembali tumbuh. Christian bermimpi bisa kuliah di Cambridge University karena sekolahnya memfasilitasi beasiswa meski tidak sepenuhnya gratis.
"Tapi melihat situasi ekonomi orang tua, saya sempat mengubur mimpi itu dan berencana kuliah di PTN saja. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud," jelasnya.
Christian termasuk anak berprestasi. Ia diterima di SMAN Unggulan MH Thamrin melalui jalur siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Nilai akademik Christian saat SMP tergolong tinggi, dengan rata-rata 90. Untuk bisa masuk SMAN Unggulan MH Thamrin, siswa baru wajib memiliki nilai minimal rata-rata 88.
"Ayah dan ibu selalu mendukung saya. Ayah selalu memberi uang jajan cukup walaupun pekerjaannya berbeda dengan orang tua teman-teman lain. Beliau juga mengajarkan saya untuk selalu rajin belajar," ungkapnya.
Berkat ketekunan belajar, Christian berhasil menyingkirkan ribuan calon siswa lain untuk masuk ke SMAN Unggulan MH Thamrin. Setiap tahun, sekolah ini hanya menerima 88 siswa dari ribuan pendaftar.
"Ibu saya sampai menangis waktu tahu saya diterima di sini. Katanya, 'Makasih ya nak, kamu sudah berusaha.' Padahal waktu tes, saya lagi sakit," ujar Christian.
Perlu diketahui, Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan unggul, menumbuhkan karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045, serta meningkatkan prestasi akademik siswa sekaligus membangun jiwa pengabdian masyarakat. (H-2)


















































