Dracula ciptaan Bram Stoker terinspirasi dari Vlad si Penyula, pangeran Wallachia abad ke-15 yang terkenal kejam. (The Collector)
SELAMA berabad-abad, kisah vampir selalu hadir dalam berbagai legenda. Namun, dari sekian banyak tokoh, tak ada yang lebih ikonik dan menakutkan dibanding Dracula. Sosok vampir ciptaan penulis Irlandia Bram Stoker dalam novel Dracula (1897) ini ternyata berakar dari figur nyata: Vlad si Penyula (Vlad the Impaler), pangeran Wallachia abad ke-15 yang terkenal karena kekejamannya.
Vlad si Penyula atau Vlad III, merupakan pangeran Wallachia di abad ke-15, wilayah yang kini menjadi bagian dari Rumania. Ia dikenal sebagai penguasa perang yang keras dan ditakuti karena metode eksekusinya yang kejam. Meski Stoker menggunakan namanya untuk karakter vampir terkenal, sejarawan menilai kedua sosok ini sebenarnya tidak memiliki banyak kesamaan.
Asal-usul Vlad III
Vlad III diyakini lahir pada 1431 di kawasan yang kini disebut Transylvania. Namun, hubungan antara Vlad dan Transylvania masih menuai perdebatan. Profesor sejarah abad pertengahan dari University of Florida, Florin Curta, menyebut Vlad sebenarnya tidak pernah memiliki wilayah di Transylvania. Kastil Bran, yang kini populer sebagai “Kastil Dracula”, juga bukanlah tempat tinggal Vlad, melainkan hanya tempat wisata modern.
Ayahnya, Vlad II, memang memiliki rumah di Sighisoara, Transylvania. Namun, sebagian sejarawan berpendapat Vlad III lahir di Târgoviste, kursi kerajaan Wallachia kala itu. Saat berusia 12 tahun, Vlad III dan saudaranya ditawan Kesultanan Ottoman di Kastil Tokat, Turki utara. Penjara bawah tanah tempat ia ditahan ditemukan pada 2014 dan kini dibuka untuk wisatawan.
Asal Nama Dracula
Julukan “Dracula” muncul dari keanggotaan ayahnya dalam Order of the Dragon, sebuah ordo ksatria yang didirikan Raja Hongaria, Sigismund, pada 1431. Vlad II kemudian dijuluki “Dracul” yang berarti naga dan putranya dikenal sebagai “Draculea” atau “anak dari Dracul.”
Dalam bahasa Rumania modern, istilah drac justru berarti iblis, sehingga kata “Dracula” pun lekat dengan nuansa mengerikan.
Bram Stoker kemungkinan menemukan nama ini dari buku tentang Wallachia yang ia baca pada 1890. Ia mencatat “Dracula dalam bahasa Wallachia berarti iblis,” sehingga memilih nama tersebut untuk karakter vampir ciptaannya.
Kekejaman Vlad si Penyula
Setelah naik takhta sebagai penguasa Wallachia pada 1456, Vlad dikenal karena kekejamannya. Metode eksekusi favoritnya adalah penyulaan, menusukkan tubuh korban pada tiang tajam hingga mati perlahan. Catatan sejarah menyebut jumlah korban bisa mencapai puluhan ribu orang, meski sejarawan modern menilai angka itu dilebih-lebihkan.
Meski demikian, kekejaman Vlad tidak bisa dipungkiri. Ia memerintahkan penyulaan terhadap tawanan perang Ottoman hingga ratusan bangsawan lokal (boyar). Tindakan inilah yang membuatnya mendapat reputasi menakutkan dan akhirnya dikenang sebagai Vlad Tepes atau Vlad si Penyula.
Akhir Hidup Vlad III
Pada 1476, Vlad kembali mencoba merebut takhta Wallachia setelah sebelumnya digulingkan. Namun, usahanya berakhir tragis. Ia tewas dalam penyergapan bersama pasukan kecilnya. Lokasi makamnya masih menjadi misteri hingga kini, antara Biara Snagov atau Biara Comana di Rumania.
Berbeda dengan tokoh vampir ciptaan Stoker yang abadi, Vlad III benar-benar meninggal. Namun, kisah kelamnya sebagai penguasa kejam terus hidup dalam legenda dan menjadi inspirasi salah satu karakter horor paling terkenal di dunia. (Live Science/Z-2)


















































