Segmentasi Penerima FLPP 2025 Disebut Efektif Dongkrak Penjualan Rumah Subsidi

3 hours ago 1
Segmentasi Penerima FLPP 2025 Disebut Efektif Dongkrak Penjualan Rumah Subsidi Akad kredit massal Pesona Kahuripan(MI/Gana Buana)

KEBIJAKAN segmentasi penerima kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berdasarkan profesi yang digagas Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) terbukti efektif mendorong penjualan rumah subsidi. Sejumlah pengembang, termasuk Pesona Kahuripan (PK), mencatat lonjakan penjualan usai alokasi rumah subsidi difokuskan untuk guru, tenaga kesehatan, hingga wartawan.

Direktur Utama Pesona Kahuripan, Angga Budi Kusuma, menilai kebijakan segmentasi penerima Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dilakukan oleh Kementerian PKP efektif meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap program rumah subsidi.

“Selama ini tidak banyak orang tahu rumah FLPP. Begitu diklasterkan, ini untuk guru, rumah subsidi. Jadi menambah orang banyak tahu,” ujar Angga saat ditemui di kawasan Cilengsi dalam akad massal di Pesona Kahuripan 5, Minggu (25/5).

Menurutnya, kebijakan Menteri PKP, Maruarar Sirait, yang mengalokasikan rumah subsidi untuk segmen profesi tertentu seperti guru, tenaga kesehatan, dan wartawan berhasil mendorong lonjakan permintaan. Angga menyebut penjualan unit di Pesona Kahuripan yang sebelumnya sempat menurun ke angka 260–270 unit per bulan, kini kembali meningkat di atas 300 unit per bulan.

“Alhamdulillah, penjualan kami termasuk saat pandemi tidak pernah turun drastis. Rata-rata bisa jual 300 unit per bulan. Sekarang di atas 300,” ungkapnya lagi.

Ia juga mengungkapkan, meskipun belum mencapai dua kali lipat dari rata-rata sebelumnya, peningkatan ini menunjukkan tren positif sejak pengumuman segmentasi dilakukan oleh pemerintah.

Hari ini, sebanyak 400 konsumen mengikuti akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang digelar di Pesona Kahuripan hari ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 300 unit ditargetkan untuk rumah subsidi dan 100 unit komersial. 

“Kuota yang akad hari ini memang banyak dari guru. Ini karena disiapkan kotanya untuk guru rumah subsidi,” katanya.

Pesona Kahuripan disebut turut mendapat kepercayaan sebagai lokasi akad massal untuk wartawan yang akan menerima rumah subsidi.

“Dari PWI sudah ada yang datang, tapi memang belum mencapai target 100 wartawan. Masih menunggu data dari Komdigi,” ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, angka penjualan memang sempat turun ke kisaran 260–270 unit per bulan. Adapun, total rumah terjual hingga saat ini menembus 14.000 unit.

Angga menyebut, pihaknya tengah menyiapkan beberapa proyek baru, termasuk Pesona Kahuripan 8 tahap 2, Pesona Kahuripan 10 tahap 2, serta rencana Pesona Kahuripan 12 dan 13 di wilayah Cilengsi dan Parung. 

Target penjualan tahun ini ditetapkan sebanyak 3.695 unit. Sedangkan, land bank Perona Kahuripan tersisa sekitar 38 hektare. 

Fokus Penyaluran FLPP Sektor Informal

Direktur Utama PT. Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon LP Napiputulu, menambahkan, BTN masih memegang pangsa pasar terbesar dalam penyaluran KPR subsidi, dengan kontribusi sekitar 82%.

Ia juga menyoroti peningkatan akses sektor informal terhadap fasilitas KPR, seperti pedagang pasar, ojek online, hingga tukang sablon dan pegawai minimarket, yang kini bisa mengakses FLPP melalui BTN.

“Hari ini sektor informal sudah bisa memiliki rumah subsidi. Data kami mencatat sekitar 158.533 unit rumah telah tersalurkan ke sektor ini,” jelasnya.

Menurut Nixon, pihaknya tengah mendorong kerja sama dengan pengembang besar untuk memperluas program KPR bagi masyarakat sektor informal.

Ia mencontohkan beberapa kasus inspiratif seperti tukang cukur di Garut dan bahkan pembuat masjid yang belum memiliki rumah, kini bisa mengakses rumah subsidi melalui skema FLPP.

"Meski begitu, pada awal tahun 2025 realisasi distribusi FLPP tercatat masih rendah, yakni sekitar 65.683 unit. Namun, kami optimistis dengan dukungan semua pihak, target kuota bisa tercapai dan program perumahan rakyat dapat berjalan optimal," jelas Nixon.

Seperti yang diketahui, pemerintah melalui Kementerian PKP telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28,2 triliun untuk penyakuran FLPP 2025, dengan target 220.000 unit rumah subsidi. Kebijakan segmentatif dari Kementerian PKP dinilai sebagai strategi efektif untuk mempercepat pencapaian target dan meningkatkan pemerataan akses kepemilikan rumah. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |