PBSI Bidik Kebangkitan di Tiongkok Masters

2 hours ago 3
PBSI Bidik Kebangkitan di Tiongkok Masters PBSI.(DOk PBSI)

TUR Asia Timur bulutangkis dunia berlanjut ke Negeri Tirai Bambu. Tiongkok Masters 2025 digelar pada 16–21 September di Shenzhen, menjadi kesempatan bagi skuad Indonesia memperbaiki catatan setelah hasil kurang memuaskan di Hong Kong Terbuka 2025 pekan lalu.

Pelatih ganda putri, Karel Mainaky, menilai sejumlah anak asuhnya menunjukkan progres positif meski masih ada kekurangan. 

“Untuk ganda putri, penampilan pertama Ana/Trias dan Rachel/Febi cukup baik. Secara permainan dan kemistri sudah terlihat klop. Hanya saja masih perlu waktu dan pengalaman bertanding untuk menumbuhkan keyakinan di lapangan. Di Hong Kong, satu-dua kesalahan sendiri membuat mereka down. Itu yang tidak boleh terulang,” ujar Karel dalam keterangannya, Senin (15/9).

Karel menambahkan masih ada pekerjaan rumah untuk pasangan Amallia Cahaya Pratiwi/Lanny Tria Mayasari. 

“Mereka belum menemukan ritme dan pola permainan yang pas. Harapannya bisa memperbaiki penampilan dan bermain sebaik mungkin di Tiongkok Masters ini. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin,” ucapnya.

Sementara itu, pelatih ganda campuran Rionny Mainaky melihat tren positif dari tiga pasangan andalan Indonesia. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dinilai tampil konsisten, sementara pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil mulai menembus persaingan level atas usai melaju hingga semifinal Super 500 di Hong Kong.

“Perkembangan Adnan/Indah sangat bagus. Mereka sudah bisa mengalahkan pasangan unggulan. Tapi semua pasangan tidak boleh cepat puas. Masih banyak yang harus ditingkatkan, dari konsistensi, cara keluar dari tekanan, tidak terburu-buru, hingga menjaga keyakinan,” jelas Rionny.

Menurut Rionny, Tiongkok Masters akan menjadi ujian penting bagi sektor ganda campuran. “Ini menjadi uji kompetensi buat tiga pasangan. Saya ingin mereka melangkah sejauh mungkin. Level turnamen lebih tinggi dibanding pekan lalu, otomatis tekanannya lebih besar, tapi saya yakin anak-anak bisa mengatasinya,” pungkasnya. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |