
KERAJINAN berbahan mendong telah menjadi salah satu industri kreatif khas Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya dan berbagai aneka kreasi produk kerajinan mendong menyebar ke berbagai daerah di Tanah Air hingga mancanegara. Kerajinan tersebut, hanya berada di Kampung Pagergunung, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
PT Mendong Jaya Woven di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan ekspor kerajinan anyaman mendong ramah lingkungan pada tahun ini tujuan Amerika Serikat dan Jerman dengan jumlah 1.610 pcs.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparuloh mengatakan, kerajinan bahan mendong telah menjadi salah satu industri kreatif khas Kecamatan Purbaratu dan di tahun ini melakukan ekspor ke Amerika Serikat dan Jerman. Keberhasilan ini bukan hanya bukti kemampuan daya saing produk berbasis kearifan lokal, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam pengembangan ekonomi kreatif terutamanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Ekspor kerajinan bahan mendong menjadi salah satu industri kreatif khas Kecamatan Purbaratu yang dimiliki PT Mendong Jaya Woven dan barang yang diekspor tersebut tujuan Amerika Serikat total keseluruhan 1.610 pcs terdiri dari mendong box laundry set 2 kuantiti 230 set, basket 230 set isi 7, Openlid set tiga, termasuk open lid ukuran S, dengan total keseluruhan 1.610 pcs," katanya, Kamis (13/3/2025).
Sementara itu, pemilik PT Mendong Jaya Woven, Eje Zainal Muttaqin mengatakan, perusahan yang telah berdiri sejak 1994 berkomitmen untuk melestarikan tradisi menenun mendong dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan. Namun, pada awal produksi tikar mendong tradisional di perusahaan hingga kini mengembangkan berbagai produk home decor, seperti storage box, tirai dan cermin dekoratif yang mengusung desain kontemporer ramah lingkungan.
"Kami melibatkan Iebih dari 200 tenaga kerja, PT Mendong Java Woven berhasil dan memperluas pasar ekspor ke berbagai negara termasuknya Malaysia, Thailand, Korea, Jepang, dan Inggris. Akan tetapi, sebelum akhirnya bisa menembus pasar Amerika Serikat dan Jerman," katanya.
Ia mengatakan, ekspor kerajinan bahan mendong selama ini memang tidak Iepas dari dukungan dan sinergi dari berbagai pihak salah satunya Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, yang secara aktif mendorong UMKM mampu berdaya saing di pasar internasional. Namun, berbagai program pembinaan yang dilakukan Bank Indonesia memberikan pendampingan komprehensif kepada perusahaan.
"Meningkatnya permintaan ekspor, Bank Indonesia juga turut menjembatani akses perusahaan dalam dukungan permodalan dari perbankan, memastikan keberlanjutan usaha di pasar global," ujarnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari Putri mengatakan, kolaborasi antara PT Mendong java Moven dan Bank Indonesia diharapkan para perajin lokal mendapat pelatihan keterampilan hingga kesempatan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Namun, ekspor yang dilakukan menunjukkan produk berbasis budaya lokal yang memiliki daya saing tinggi terutama harus dikembangkan dengan Inovasi dan strategi pemasaran tepat, serta dukungan dari berbagai pihak.
"Upaya pelestarian lingkungan sekarang dapat menjadi perhatian utama dengan mendorong budidaya bahan baku alam seperti mendong, pandan, eceng gondok hingga lasokan tetap tenaga dan Industri dapat berkembang secara berkelanjutan. Ke depannya diharapkan semakin banyak pelaku usaha kreatif lokal yang mampu menembus pasar ekspor, akan membawa Tasikmalaya dan Indonesia makin dikenal di kancah global sebagai pusat Industri kreatif berbasis budaya," pungkasnya. (H-1)