
FENOMENA gerhana matahari sebagian yang berlangsung pertengahan September 2025 tak hanya memukau para pengamat di Bumi. Dari ketinggian orbit, satelit GOES-19 milik Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) juga berhasil merekam momen langka ini secara langsung.
GOES-19, atau GOES-East, merupakan bagian dari seri satelit pemantau lingkungan GOES-R. Satelit ini diluncurkan pada Juni 2024 dengan roket Falcon Heavy milik SpaceX dan resmi beroperasi sejak April 2025, menggantikan pendahulunya GOES-16.
Bekerja berdampingan dengan GOES-18, satelit ini memantau hampir setengah permukaan Bumi tanpa henti. Tugasnya meliputi pengawasan cuaca atmosfer, kondisi lautan, potensi bencana alam, hingga cuaca antariksa seperti badai matahari.
Mengorbit secara geostasioner di ketinggian sekitar 35.880 kilometer di atas khatulistiwa, GOES-19 tampak “diam” pada satu titik relatif terhadap Bumi. Posisi ini memungkinkannya melakukan pengamatan konsisten sepanjang waktu.
Momen gerhana direkam dengan instrumen Solar Ultraviolet Imager (SUVI). Biasanya, SUVI dipakai untuk meneliti korona matahari—lapisan terluar yang sangat panas—serta mencatat peristiwa besar seperti semburan energi matahari. Namun kali ini, instrumen tersebut juga menangkap bayangan bulan yang melintas di depan matahari, menghasilkan citra gerhana dari perspektif luar angkasa.
Apa Itu Gerhana Matahari?
Gerhana matahari terjadi ketika bulan tepat berada di antara matahari dan Bumi, sehingga bayangannya menutupi sebagian wilayah Bumi. Peristiwa ini hanya mungkin saat fase bulan baru dan biasanya terjadi dua kali dalam setahun.
Menurut NASA, terdapat empat jenis gerhana matahari:
- Gerhana total - matahari tertutup sepenuhnya oleh bulan.
- Gerhana sebagian - bulan hanya menutupi sebagian permukaan matahari, tampak seperti “gigitan” pada piringan matahari.
- Gerhana cincin (annular) - bulan menutupi matahari namun tidak sepenuhnya, sehingga terlihat cahaya berbentuk cincin api.
- Gerhana hibrida - jenis paling langka, dapat berubah dari total menjadi cincin atau sebaliknya, tergantung posisi bayangan bulan saat melintasi Bumi. (Space.com/Z-10)