SAS Institute: MBG Program Jangka Panjang dan Misi Peradaban

1 month ago 34
 MBG Program Jangka Panjang dan Misi Peradaban Ilustrasi(Antara )

SEKRETARIS Eksekutif Said Aqil Sirodj (SAS) Institute Abi Rekso menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus terus dijalankan. Pasalnya, kata dia, program itu bukan sekedar janji politik, namun juga misi peradaban untuk menciptakan generasi yang lebih baik.

“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini," ujarnya, Rabu (1/10).

Ia menambahkan, MBG akan menciptakan rantai pasok berbasis ketahanan pangan sekaligus mendorong penyediaan pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Oleh karena itu, MBG perlu dilihat sebagai misi jangka panjang, bukan sekadar program politik jangka pendek.

Menurut Abi, meski Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sekitar 4.711 kasus makanan terpapar bakteri sejak program berjalan, jumlah tersebut masih sangat kecil bila dibandingkan dengan total penerima manfaat sebanyak 31 juta orang.

"Angkanya hanya sekitar 0,0001% dari 9.615 Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) yang beroperasi. Artinya, program ini tetap berjalan positif dan manfaatnya jauh lebih besar," jelas Abi.

Abi juga menilai program ini berpotensi memperkuat sektor hulu hingga hilir. Mulai dari petani, industri pangan, hingga distribusi logistik akan terintegrasi dalam ekosistem baru yang menjaga ketersediaan pangan bergizi. Dengan demikian, MBG tidak hanya menjadi instrumen sosial, tetapi juga motor penggerak ekonomi nasional

“Kita perlu yakin dan optimistis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengakui terjadi persoalan dalam pelaksanaan MBG. Namun dirinya optimistis hal ini bisa terselesaikan dengan baik.

“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal, Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik," ujarnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9) lalu. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |