Sampaikan Kuliah Umum di Unand, Mentan Dorong Sumatera Barat Jadi Pengendali Gambir Dunia

3 hours ago 4
Sampaikan Kuliah Umum di Unand, Mentan Dorong Sumatera Barat Jadi Pengendali Gambir Dunia Tinta merupakan salah satu hasil olahan gambir.(Dok KPU)

UNIVERSITAS Andalas (Unand) bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, membuka wawasan baru bagi generasi muda tentang masa depan komoditas strategis gambir. Melalui kuliah umum bertajuk komersialisasi gambir dan dampaknya bagi perekonomian Indonesia, kegiatan yang digelar di Convention Hall Kampus Limau Manis, beberapa waktu lalu, menegaskan posisi Sumatra Barat sebagai pusat suplai gambir terbesar dunia.

Wakil Rektor IV UNAND, Prof. Henmaidi, menyampaikan capaian kampus yang tiga tahun terakhir tercatat sebagai perguruan tinggi dengan jumlah hak paten terbanyak di Indonesia. Menurutnya, tantangan bukan hanya menciptakan produk, melainkan menyalurkannya hingga ke konsumen melalui sinergi riset, industri, dan kebijakan pemerintah.

“Universitas tidak bisa berjalan sendiri. Potensi gambir sangat besar, tapi selama ini hanya dijual mentah dengan harga rendah. Dengan dukungan teknologi, nilainya bisa meningkat berkali-kali lipat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Henmaidi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, 64 persen suplai gambir dunia berasal dari Sumatera Barat. Potensi ini, jika dikelola dengan serius, mampu menjadikan Sumbar sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di Indonesia.

“Kita punya peluang menjadikan Sumatera Barat sebagai pengendali gambir dunia, dan Universitas Andalas dapat menjadi pengawal utama dalam upaya besar ini,” tegasnya.

Amran mencontohkan produk bernilai tambah dari gambir yang kini dikembangkan industri global, mulai dari skincare, tinta, hingga produk kesehatan berbasis herbal. Negara seperti India dan Jepang telah membuktikan bahwa inovasi mampu mengangkat harga jual gambir ke level internasional.

Di hadapan ribuan mahasiswa, Amran berpesan agar generasi muda tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga berani membuka usaha dan menjadi motor penggerak ekonomi. “Jika hari ini kalian bermalas-malasan, maka penderitaan menanti di masa depan. Tapi jika hari ini kalian berjuang, kebahagiaan akan menyambut dalam lima belas tahun mendatang,” pesannya.

Ia menambahkan, mimpi besar yang disertai konsistensi tindakan adalah kunci menuju kesuksesan. Dengan semangat itu, ia berharap mahasiswa Sumatera Barat tampil sebagai pelaku utama dalam pengembangan industri gambir sehingga daerah ini benar-benar mampu menguasai komoditas strategis dunia.  (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |