
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 19 Mei 2025, dibuka melemah sebesar 36 poin atau 0,22% menjadi Rp16.481 per dolar AS dari semula Rp16.445 per dolar AS. Kendati demikian, pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan menguat. Itu bisa terjadi karena penurunan peringkat utang Amerika Serikat AS) oleh Moody’s.
“Berita penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s mendorong pelemahan dolar AS,” kata Ariston di Jakarta, Senin.
Penurunan peringkat utang pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1 bakal meningkatkan tekanan ekonomi di Negeri Paman Sam yang tengah menghadapi risiko resesi di tengah peningkatan tarif dan ekspektasi inflasi. Moody’s menjadikan utang pemerintah dan pembayaran bunga AS sebagai alasan penurunan peringkat tersebut. Pemerintah dan Kongres AS dinilai gagal untuk membalikkan tren defisit fiskal tahunan yang besar dan kenaikan biaya bunga.
Potensi penguatan rupiah juga berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) karena kondisi ekonomi AS yang melemah akibat kebijakan tarif AS yang menurunkan konsumsi juga memicu pelemahan dolar AS. Presiden AS Donald Trump sendiri telah menuntut The Fed agar segera memangkas suku bunga lebih cepat.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah hari ini diprediksi menguat ke kisaran Rp16.350-Rp16.400 per dolar AS. (Ant/E-3)