Perhimpunan RS Jawa Timur Selenggarakan Seminar Strategi Bertahan di Era Turbulensi JKN, Dilengkapi Pameran

4 hours ago 2
Perhimpunan RS Jawa Timur Selenggarakan Seminar Strategi Bertahan di Era Turbulensi JKN, Dilengkapi Pameran  Seminar RS Bertahan di Era Turbulensi JKN serta pameran industri kesehatan digelar di Surabaya pada 21 - 23 Mei 2025.(Dok Istimewa)

Rumah-rumah sakit (RS) di Jawa Timur akan memamerkan teknologi dan layanan terkininya pada Pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit se-Jawa Timur pada 20 – 25 Mei 2025 di Main Atrium, Grand City Mall, Surabaya. Teknologi dan fasilitas yang akan mereka pamerkan di antaranya, tindakan kateterisasi atau pemasangan ring di pembuluh darah jantung, operasi bedah jantung terbuka, bayi tabung, hingga klinik kecantikan.

Pameran yang diselenggarakan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Jawa Timur itu akan diikuti RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, RS Siloam Hospitals Surabaya, RS Kemenkes Surabaya, RS. Premier Group, RSUD DR. Mohammad Soewandhie Kota Surabaya, RSUD. DR. Soetomo, RSUP Kariadi Semarang, Laboratorium Asia Stem Cell Center, RS. Wijaya Kusuma Lumajang, Rumah Sakit Ibu dan Anak Ferina, Rumah Sakit Lavalette, Laboratorium Medis Kedungdoro, dan Rumah Sakit Mata Undaan.
 
“Saat ini wilayah Jawa Timur mulai ujung barat sampai ujung timur telah dilengkapi RS Tipe B,C dan D. Pameran ini penting dan menarik agar masyarakat lebih mengenal kemampuan RS di Jawa Timur,” kata Ketua PERSI Wilayah Jawa Timur Hendro Soelistijono.

Selain Pameran Layanan Unggulan Rumah Sakit se-Jawa Timur itu, lanjut Hendro, pihaknya juga paralel menyelenggarakan Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur ke-19 yang bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN" serta pameran industri kesehatan Surabaya Hospital Expo. Dua kegiatan itu digelar di Exhibition Hall, Grand City Convex, Surabaya pada 21 - 23 Mei 2025.

“Kami sendiri memilih tema tersebut karena berbagai pertimbangan. Pertama, tantangan RS dalam menjaga dan meningkatkan kualitas dengan tetap memperhatikan pengendalian biaya. Kedua, tantangan RS ke depan, pasca 10 tahun pelaksanaan JKN. Ketiga, pengelolaan administrasi dan pelayanan klinis untuk menjaga kesehatan keuangan RS dan standar pelayanan medis dengan tetap menjaga kelancaran penagihan klaim BPJS Kesehatan. Keempat, menjaga eksistensi RS pada masa yang akan datang ditengah ketatnya persaingan, regulasi pemerintah dan regulasi pelayanan BPJS Kesehatan,” kata Hendro.

Hendro menyatakan, PERSI Wilayah Jatim mengundang para direktur dan pimpinan RS serta seluruh pemangku kepentingan RS untuk menghadiri rangkaian kegiatan tersebut. Saat ini PERSI Wilayah Jawa Timur beranggotakan 466 RS se-Jawa Timur.

“Kami juga berharap implementasi JKN bisa mendorong pemanfaatan inovasi teknologi terbaru seperti perangkat medis yang lebih efisien, alat diagnostik canggih, dan sistem manajemen RS  berbasis teknologi. Semua itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan RS.],” ujar Hendro.

Pada Surabaya Hospital Expo sendiri, kata Direktur Marketing & Finance PT. Okta Sejahtera Insani, penyelenggara pameran ini, lebih dari 100 perusahaan alat kesehatan akan berpartisipasi. Selain industri kesehatan dalam negeri, pihaknya juga menghadirkan produsen alat kesehatan mancanegara seperti: Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Italia, Jerman, Sri Lanka, Malaysia, Turki, Taiwan, Spanyol, serta Perancis.

Produk-produk yang dipamerkan, kata Yudha, terdiri dari ambulans, peralatan anastesi, peralatan kecantikan, bangunan kantor dan arsitektur, peralatan laboratorium klinis dan reagent, alat habis pakai medis, peralatan gigi, alat diagnosis, alat sekali pakai medis, peralatan tindakan gawat darurat, endoscopy dan bronchoscopy, ENT & peralatan mata, peralatan hemodialisa, dan tempat tidur perawatan. Ada pula sistem informasi RS, peralatan dapur, alat mesin laundri, pakaian seragam, gas medis, layanan pelatihan, ortopedi, peralatan bedah, patient central monitor, farmasi dan peralatannya, peralatan fisioterapi, peralatan radiologi, peralatan pernafasan, peralatan sterilisasi, hingga pengolahan air limbah.

Sementara, untuk masyarakat tersedia pula pemeriksaan kesehatan gratis seperti lemak tubuh, health risk appraisal, gula darah, kolesterol, asam urat, keton, hemoglobin, lipid profile, tekanan darah, saturasi oksigen, golongan darah. Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan pameran ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai inovasi dalam dunia medis. Mereka juga bisa membeli dan mendapatkan penjelasan langsung tentang cara penggunaan alat kesehatan pribadi dari pihak peserta pameran, mulai dari termometer, tensimeter, nebulizer, dan lain-lain.

"Tidak ada biaya untuk masuk, sehingga kami menargetkan akan dikunjungi 3.500 orang, baik itu para pelaku layanan fasilitas kesehatan yang mengikuti rangkaian seminar PERSI maupun yang datang khusus untuk pameran, serta tentunya masyarakat umum,” kata Yudha. (X-8)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |