Maknai Kebangkitan Nasional dengan Pemanfaatan Teknologi Digital dan AI secara Bijak

3 hours ago 1
Maknai Kebangkitan Nasional dengan Pemanfaatan Teknologi Digital dan AI secara Bijak (DOK KEMENKO PMK)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak masyarakat untuk memaknai Kebangkitan Nasional dengan semangat baru, yakni memperkuat pemanfaatan teknologi digital secara cerdas dan bijak.

Hal itu disampaikan Pratikno dalam kegiatan Senin Bersinergi (Senergi) Spesial Hari Kebangkitan Nasional bertema Bangkit, Berkarya, Berdaya di Era Digital di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/5).

"Kita harus memanfaatkan segala instrumen yang tumbuh saat ini dengan daya kritis dengan kesadaran penuh, termasuk digital. Digital adalah tangga kemajuan tetapi kita harus memanfaatkannya dengan bijak," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi.

Semangat Kebangkitan Nasional sejak berdirinya Budi Utomo pada 1928, kata menko PMK, adalah tentang kesadaran kolektif untuk bangkit melalui pendidikan, persatuan, dan kebudayaan. Menurutnya, semangat itu kini perlu ditransformasikan ke dalam konteks era digital.

"Kesadaran penuh bahwa waktu itu kita di era kolonial tidak ada institusi pendidikan kecuali institusi pendidikan yang disediakan oleh pemerintah kolonial. Pada saat itu mereka tidak menolak masuk sekolah tapi bagaimana memanfaatkannya secara kritis," ungkapnya.

Pratikno juga membagikan inspirasi dari buku Kicking Away the Ladder karya ekonom Korea Selatan, Ha Joon Chang. Buku tersebut membuka pandangannya mengenai perlunya negara-negara berkembang mencari jalannya sendiri untuk mencapai kemajuan.

"Tangga-tangga itu bisa jadi sudah dikick away, ditendang. Tangga-tangga itu tidak lagi membawa untuk naik tapi justru untuk jalan mendatar," jelasnya.

Untuk bisa bangkit, Indonesia harus mengambil tangga baru, yaitu dengan memanfaatkan digitalisasi, artificial intelligence (AI), dan disrupsi teknologi untuk mencapai kebangkitan nasional dalam arti kemajuan Indonesia. "Oleh karena itu kita mengampanyekan saya mengusulkan Cerdas dan Bijak ber-AI atau CabAI,” ungkapnya.

Pratikno menyampaikan, semangat kebangkitan adalah menggunakan segala sumber daya yang ada untuk kemajuan bangsa Indonesia, seperti semangat organisasi Budi Utomo yang dulu didirikan untuk persatuan, pendidikan, dan kebudayaan.

"Kebangkitan nasional adalah memanfaatkan yang ada, itu datang dari mana-mana. Tetapi semua itu untuk kemajuan Indonesia seperti Budi Utomo dulu didirikan untuk persatuan, pendidikan, dan kebudayaan," ungkapnya 

Kegiatan tersebut juga menghadirkan dua narasumber inspiratif. Achmad Budi Santoso, ASN penyandang disabilitas sekaligus Perencana Ahli Muda di Kemenko PMK, membagikan kisah perjuangannya bangkit dari keterpurukan. Ia menempuh pendidikan hingga jenjang S2 dan berhasil meraih cita-citanya menjadi ASN, membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk bangkit.

Sementara itu, Kurie Kurniasih Suditomo, pendiri Kelas Coding Anak dan CodingCamp.id, menjelaskan pengalamannya mengenalkan coding pada anak sejak dini. Ia terinspirasi dari code.org dan mengembangkan program belajar yang menyenangkan untuk membentuk kemampuan berpikir logis dan menyelesaikan masalah.

Menurutnya, literasi digital harus dibangun dengan pendekatan yang tidak hanya teknis, tetapi juga membina kreativitas dan semangat belajar anak di tengah tantangan digitalisasi. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |