
WAKIL Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne P. Sutanto menyambut baik pemindahan dana Rp200 triliun pemerintah ke bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pemindahan dana pemerintah ke bank Himbara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor padat karya.
Selain menstimulasi konsumsi, langkah ini juga diarahkan mampu mengurangi tingkat pengangguran. “Dana ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat, terutama pekerja dan industri padat karya yang menjadi prioritas," kata Anne kepada Media Indonesia, Jumat (12/9).
Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu menambahkan, peningkatan likuiditas sangat penting untuk memperkuat modal kerja perusahaan, khususnya di sektor padat karya yang membutuhkan perputaran dana yang cepat agar operasional tetap lancar.
“Kami juga menekankan harapan agar Himbara dan bank-bank swasta dapat meningkatkan dukungan pembiayaan rantai pasok (supply chain financing) bagi industri padat karya," ucapnya.
Dengan begitu, lanjut Anne, aliran dana tidak hanya membantu perusahaan besar, tetapi juga usaha kecil dan menengah (UKM) yang merupakan bagian penting dari rantai pasok. Dampak positifnya akan langsung dirasakan di sektor riil, mulai dari penyerapan tenaga kerja, kelancaran produksi, hingga peningkatan daya beli masyarakat. Namun ketika ditanya mengenai efektivitas fasilitas kredit selama ini, Anne mengakui bahwa penyalurannya masih kurang optimal, terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).
Penyaluran dana pemerintah Rp200 triliun ke enam bank Himbara diungkapkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Kamis (11/9). Saat ini anggota Himbara terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, dan Bank Syariah Nasional (BSN). (M-1)