Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)
KETUA Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy atau Rommy, menegaskan bahwa klaim Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, yang menyebut dirinya terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum, tidak benar.
“Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi secara aklamasi,” ujar Rommy dikutip dari Antara, Minggu (28/9).
Rommy menjelaskan bahwa Muktamar ke-10 PPP masih berlangsung hingga pukul 22.30 WIB dan belum menetapkan ketua umum. Namun, Mardiono sudah lebih dulu menyatakan dirinya terpilih, bahkan sejumlah media memberitakan klaim tersebut sejak pukul 21.22 WIB.
“Adanya berita sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebutkan bahwa Mardiono terpilih secara aklamasi adalah palsu, klaim sepihak, tidak bertanggung jawab, dan merupakan upaya memecah belah Partai Persatuan Pembangunan,” katanya.
Pernyataan itu, menurut Rommy, juga disampaikan bersama Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siroj, serta seluruh Ketua DPW dan DPC PPP se-Indonesia.
Lebih jauh, Rommy mengungkapkan bahwa dalam forum muktamar, Mardiono justru mendapat penolakan. Ia sempat diteriaki gagal, diminta mundur, bahkan disebut-sebut bahwa PPP membutuhkan perubahan.
“Dengan demikian, tidak lah masuk akal bahwa hawa penolakan yang begitu besar atas kepemimpinan Mardiono justru berakhir dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Mardiono di Jakarta, Sabtu (27/9) malam, mengklaim dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030. Ia menyebut keputusan itu diambil untuk menyelamatkan jalannya Muktamar yang dianggap berada dalam situasi darurat.
Mardiono menambahkan, sekitar 80 persen peserta mendukung agar Muktamar ke-10 mengambil langkah cepat dengan memilih ketua umum secara aklamasi. (P-4)


















































