Demonstran pro-Palestina berhadapan dengan polisi di depan Stasiun Pusat di Milan, Italia, 22 September 2025.(Xinhua)
RIBUAN orang turun ke jalan di berbagai kota besar Italia untuk menyuarakan dukungan terhadap armada kemanusiaan Gaza, Global Sumud Flotilla, pada Kamis waktu setempat. Di Roma, polisi mencatat sekitar 10 ribu orang berkumpul di sekitar Colosseum sebelum bergerak melintasi ibu kota dalam aksi solidaritas.
Pawai serupa juga berlangsung di Milan, Torino, Florence, Bologna, dan sejumlah kota lain. Aksi tersebut dipicu oleh penahanan puluhan warga Italia yang terlibat dalam Global Sumud Flotilla yang berusaha menembus blokade Israel di Gaza.
Demonstran menilai keberadaan flotilla telah kembali membangkitkan perhatian publik terhadap konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Armada ini kembali membuka kesadaran atas perang dan pembantaian yang sudah lama terjadi,” kata anggota dewan kota Roma, Lorenzo Giardinetti, yang turut serta dalam barisan massa.
Banyak pengunjuk rasa mengecam dukungan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni terhadap Israel. Seorang demonstran berusia 76 tahun, Gianfranco Pagliarulo, menegaskan bahwa pemerintah Italia telah salah langkah.
“Alih-alih membela korban, pemerintah justru membela pihak penindas. Itu tidak bisa ditoleransi,” ujarnya.
Aksi solidaritas juga berdampak pada aktivitas sehari-hari. Di Milan, sekitar lima ribu orang turun ke jalan hingga memblokir lalu lintas pada jam sibuk. Di Florence dan Bologna, layanan kereta terganggu akibat jalur rel diduduki demonstran. Beberapa serikat buruh bahkan menyerukan mogok nasional pada Jumat sebagai kelanjutan protes.
Pemerintah Italia sendiri mengonfirmasi bahwa Israel telah menahan sekitar 40 warganya yang ikut dalam armada tersebut. Menteri Luar Negeri Antonio Tajani menyatakan seluruh aktivis, termasuk dari negara lain, akan dipulangkan awal pekan depan melalui penerbangan charter dari Tel Aviv.
Meski begitu, Perdana Menteri Meloni menegaskan kembali kritiknya terhadap upaya flotilla yang dianggap tidak memberi manfaat bagi rakyat Palestina, seraya tetap berjanji memulangkan warganya. (AFP/I-1)


















































