Ribuan Penjamah Makanan di NTT Dibekali Keterampilan Praktis

6 hours ago 1
Ribuan Penjamah Makanan di NTT Dibekali Keterampilan Praktis Ilustrasi(Dok Ist)

SEKITAR 2.705 petugas penjamah makanan dari 75 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Kota Kupang, dan Manggarai, mengikuti pelatihan petugas penjamah makan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelatihan yang digelar di dua lokasi, Grand Mutiara dan Manggarai Convention Center, Sabtu (1/11), ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pembekalan berkesinambungan yang dilakukan di berbagai provinsi, dengan sasaran meningkatkan kompetensi pengelolaan dapur yang aman, higienis, dan sesuai standar operasional prosedur.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional (BGN) Ranto P menyampaikan pelatihan penjamah makanan bukan hanya kegiatan rutinitas, melainkan fondasi penting untuk memastikan layanan MBG berlangsung dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran.

"Setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni agar pengolahan dan penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitas, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar," ujarnya.

Ia menjelaskan materi pelatihan disampaikan secara terpadu oleh para ahli dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Persagi, Badan POM, dan BPJS Ketenagakerjaan.

"Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan," ucapnya.

Ia menegaskan pelatihan ini juga menjadi momen penguatan koordinasi antara tenaga lapangan, kepala SPPG, dan pemangku kepentingan daerah untuk memperkuat implementasi program MBG yang merata dan tepat sasaran, khususnya di wilayah-wilayah terpencil di NTT.

"Dengan pengalaman dan hasil dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang diikuti lebih dari 30 ribu penjamah makanan di berbagai daerah, kami optimis peningkatan kapasitas sumber daya manusia semakin memperkokoh keberhasilan program ini untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui gizi yang terjamin," pungkas Ranto. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |