
WAKIL Menteri Perindustrian Faisol Riza menyambut positif kebijakan deregulasi perdagangan yang digulirkan pemerintah. Menurutnya, deregulasi ini telah melalui proses diskusi mendalam dan melibatkan pelaku industri secara langsung, termasuk asosiasi seperti Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia yang telah menyampaikan masukan terkait kebutuhan pelaku usaha di berbagai sektor.
"Kami terlibat dalam proses deregulasi kebijakan perdagangan. Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia dan beberapa asosiasi lain yang sudah menyampaikan masukan dan harapan pada proses deregulasi ini sudah kami sampaikan dengan pas di dalam rapat-rapat koordinasi," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (30/6).
Faisol menegaskan, kebijakan baru Kementerian Perdagangan terkait pelonggaran impor bahan baku dan bahan penolong industri sangat membantu dunia usaha. Banyak pelaku industri yang selama ini menanti kemudahan tersebut agar kegiatan produksi mereka dapat berjalan lebih efisien.
Selain bahan baku, Faisol juga menyoroti persoalan pakaian jadi dan aksesoris impor yang selama ini membanjiri pasar dalam negeri. Ia berharap dengan adanya deregulasi ini, produk-produk tersebut dapat dikendalikan lebih ketat sehingga memberi ruang lebih luas bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.
"Di samping itu, pakaian jadi, aksesoris pakaian jadi, ini yang selama ini menjadi catatan kami semua, pakaian jadi yang banyak di pasaran ini tentu diharapkan pada deregulasi kebijakan perdagangan ini akan semakin berkurang, sehingga para pelaku usaha akan mendapatkan kesempatan yang lebih banyak, lebih besar untuk bisa memanfaatkan pasar dalam negeri dan produksi dalam negeri mereka bisa diserap oleh pasar," jelasnya.
Faisol juga menyebut sektor perikanan, tambak, furnitur, alas kaki, sepeda roda dua dan tiga, hingga food tray turut merasakan manfaat dari kebijakan ini. Dukungan terhadap program peningkatan gizi nasional pun akan ikut terdorong melalui kelancaran distribusi produk-produk pendukung seperti food tray.
Lebih lanjut, Faisol menekankan, Kementerian Perindustrian siap melakukan penyesuaian kebijakan internal untuk menghindari tumpang tindih regulasi, sekaligus menyesuaikan dengan arah deregulasi nasional yang kini tengah bergulir.
"Mengenai tumpang tindih, khusus di Kemenperin, akan ada penyesuaian jika memang dibutuhkan sesuai dengan paket deregulasi yang pertama ini yang sudah dikeluarkan oleh Kemendag," tuturnya.
Soal barang jadi, terutama tekstil, Faisol menilai kebijakan ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan utilisasi kapasitas industri domestik. Ia optimistis, dengan kemudahan bahan baku serta pengendalian impor barang jadi, sektor tekstil dan industri lainnya akan makin kompetitif.
"Jika seperti deregulasi yang ada sekarang ini, saya kira utilisasi di sektor tekstil akan meningkat. Terutama karena bahan baku juga dimudahkan. Tentu saja akan ada perkembangan yang kami harapkan di IKI sektor tekstil juga bisa lebih tinggi lagi, sehingga industrinya pun akan cukup terlindungi dalam sektor tekstil maupun sektor-sektor lain yang diberikan kemudahan untuk bahan baku seperti furnitur, dan yang lainnya," pungkasnya. (Mir/E-1)