
UNIVERSITAS Indonesia (UI) menggelar upacara peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan Gedung C-Hub (Connectivity Hub) di Kampus UI Depok,Selasa (30/6). Groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan pusat yang melambangkan kolaborasi, inovasi, dan visi bersama antara Indonesia dan Republik Korea Selatan (Korsel).
Pada sambutannya Rektor UI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengapresiasi para tamu kehormatan dengan rasa syukur atas terwujudnya momentum penting dan bersejarah tersebut. "Momentum penting ini menandai dimulainya sebuah struktur fisik, juga fondasi masa depan di mana budaya, kreativitas, dan konektivitas bertemu," kata Rektor Heri di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIPB) UI Depok.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik. Gedung ini akan menjadi wadah bagi para akademisi, mahasiswa, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama menggali kekayaan ilmu melalui kajian budaya dan kekuatan teknologi.
Pembangunan C-Hub merupakan buah dari kerja sama dan dukungan kuat dari berbagai pihak. Rektor UI secara khusus memberi apresiasi tinggi kepada Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang dinilai memiliki komitmen tinggi pada kerja sama dan pembangunan internasional.
"Terima kasih atas kepercayaan dan kemitraan Anda," ujarnya kepada Wakil Presiden KOICA, Mr. Lee Yun-young, dan Country Director KOICA Indonesia, Ms. Kim Hyo-jin pada acara tersebut.
Dukungan dari pemerintah kedua negara juga memegang peranan penting. Kehadiran Chargé d’affaires ad interim Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia, Mr. Park Soo-deok, bersama Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Dr. M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si menegaskan pentingnya diplomasi budaya dan saling pengertian antara kedua negara. Rektor UI Heri juga berterima kasih atas bimbingan dan dorongan dari Kemendiktisaintek yang merefleksikan komitmen pemerintah untuk mendorong kolaborasi akademik global.
Secara internal, Rektor Heri juga mengapresiasi kepemimpinan Dekan FIPN UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, dan seluruh tim proyek C-Hub yang telah menjadi motor penggerak di balik inisiatif ini. Kolaborasi ini juga diperkuat oleh kemitraan akademik dengan Pai Chai University dari Korsel.
"Saya sangat senang melihat bahwa akhirnya kita berhasil mencapai tahap ini setelah melalui upaya panjang, Nilai-nilai akademik dan komitmen kita bersama terhadap keunggulan telah meletakkan dasar bagi kolaborasi ini," tandasnya.
Ketua Panitia, Eva Latifah, Ph.D menyampaikan dalam laporannya kegiatan Groundbreaking juga disertai dengan pameran. Selain itu, tanggal 2 Juli 2025 akan ada UGIC (University, Government, Industry, Community) Meeting yang akan membahas Digital Education in Local Government yang didukung oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Saat menutup pidatonya, Rektor Heri menekankan bahwa gedung ini lebih dari sekadar bangunan fisik. "Ini adalah bukti dari apa yang dapat kita capai ketika kita bekerja sama melintasi batas negara, disiplin ilmu, dan budaya. Ini adalah mercusuar harapan, kreativitas, dan kemajuan," pungkasnya.
Pembangunan C-Hub diharapkan dapat menjadi tempat di mana ide-ide berkembang, kemitraan bertumbuh, dan masa depan terbentuk.
Tidak Toleransi Joki
Usai ground breaking tersebut Rektor UI Heri Hermansyah didampingi Direktur Humas UI Prof Arie Apriansyah dan Kasubdit Bidang Media Dr Emir menyempatkan berdialog dengan kalangan jurnalis pendidikan Fortadik.
Heri menyatakan pentingnya peran insan media dalam menyampaikan informasi penting kepada publik luas. "Saya apresiasi pertemuan dan dialog ini dengan insan pers pendidikan. Saya siap dan terbuka menerima masukan dari jurnalis juga masyarakat. Gawai saya siap 24 jam," tukasnya.
Sejumlah hal dibahas dalam dialog tersebut guna mewujudkan kampus berdampak. Juga dijelaskan tentang sikap UI yang tidak mentoleransi perjokian dalam penerimaan mahasiswa baru UI. "Kami memiliki sistem pengawasan tersendiri, jika terbukti curang maka kita batalkan," tegas Heri.Bahkan ia menyatakan akan memberi sanksi tegas bagi mahasiswa UI yang terlibat perjokian akan di Drop Out atau DO.(H-2)