
SEBANYAK 300 perani se Jawa Barat mengikuti Program Penerapan Teknologi di Learning Farm di Kabupaten Karawang, Rabu (24/9). Dalam program ini petani belajar langsung mengenai teknologi pertanian terkini termasuk praktik pertanian presisi.
Dalam pelatihan lapangan yang diinisiasi perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo), itu, petani juga dikenalkan cara mengolah lahan yang lebih efektif seperti pengukuran PH tanah, penggunaan pupuk hayati, serta menerapkan pengendalian hama terpadu.
Tujuannya, agar petani mampu meningkatkan produksi sekaligus menjaga kelestarian lahan menghadapi tantangan yang kian kompleks, seperti anomali iklim, penurunan kualitas lahan pertanian, hingga serangan hama dan penyakit.
“Pemanfaatan teknologi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kami ingin petani sayuran bisa menghasilkan panen yang lebih tinggi dan disaat bersamaan tetap menjaga kualitas tanah sehingga kesejahteraan petani dapat berkelanjutan,” Kata Direktur R&D EWINDO, Fatkhu Rokhman.
Dia menambahkan, dalam teknologi budi daya ini digunakan varietas tanaman unggul yang sesuai dengan kondisi dataran rendah Karawang. Beberapa di antaranya adalah kacang panjang GUARDA, terong M72 F1, paria OPAL F1, dan jagung NB Super F1 serta bunga kol dataran rendah PM 3000 F1.
Varietas-varietas tersebut memiliki keunggulan tahan terhadap serangan virus, potensi hasil panen tinggi, genjah serta sesuai dengan selera pasar. Kehadiran varietas baru ini diharapkan membantu petani lebih adaptif terhadap perubahan iklim sekaligus memperbesar peluang ekonomi.
Bagi Ewindo, lanjut dia, acara Gelar Teknologi bukan sekadar edukasi, melainkan wujud apresiasi bagi petani yang selama ini menjadi tulang punggung ketahanan pangan.
“Hari Tani Nasional ini adalah momen tepat untuk mengingatkan bahwa petani adalah pahlawan pangan kita. Keberhasilan petani adalah buah dari kerja sama semua pihak. Kami berharap Karawang menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia,” pungkas Fatkhu.
Sementara, Ajid Agustian, salah seorang petani mengungkapkan keberadaan benih Jagung NB Super F1 sangat membantu.
"Kalau dulu sering gagal karena serangan penyakit, Alhamdulillah sekarang hasil lebih memuaskan. Selain genjah dan hasil panen besar, putren (baby corn) yang dihasilkan juga melimpah,” ujar petani asal Desa Pagaden, Subang.