
UNIVERSITAS Mercu Buana (UMB) Jakarta menerima kunjungan resmi Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) Tuanku Raja Muda Perlis, Tuanku Syed Faizuddin Putra Ibni Tuanku Syed Sirajuddin Jamalullail, beserta DYTM Tuanku Raja Puan Muda Perlis, Tuanku Dr. Hajah Lailatul Shahreen Akashah Khalil, dalam rangka program International Leadership Mobility (ILM) 2025. Acara berlangsung pada Selasa (16/9) di Aula Rektorat Kampus Meruya, Jakarta.
Kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara UMB dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP). Kesepakatan tersebut menekankan kerja sama di bidang penelitian, pertukaran mahasiswa dan dosen, program pascasarjana, serta konferensi internasional.
Dalam kunjungan kehormatan delegasi Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) ke Universitas Mercu Buana (UMB) dalam rangka International Leadership Mobility 2025, kedua pihak menegaskan hubungan erat yang telah terjalin sejak 2019 melalui riset bersama dan kuliah tamu internasional.
MoU yang ditandatangani dipandang bukan sekadar dokumen formal, melainkan awal dari penguatan kolaborasi di bidang riset lintas fakultas, pertukaran mahasiswa dan staf, seminar serta konferensi bersama, hingga program pascasarjana, gelar ganda, dan penelitian di bidang teknologi, ekonomi Islam, pendidikan, serta sustainability.
Dengan rekam jejak kolaborasi berupa konferensi internasional, penerbitan buku, dan program profesor tamu, kerja sama ini diharapkan menjadi contoh unggul bagi hubungan akademik serta memberi manfaat nyata bagi komunitas akademik Indonesia, Malaysia, dan kawasan ASEAN.
Rektor UMB, Dr. Andi Andriansyah, M.Eng., menyebut kolaborasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring akademik kawasan.
“Kunjungan ini bukan hanya sebuah kehormatan bagi kami, tetapi juga simbol komitmen bersama dalam memajukan pendidikan, penelitian, dan kepemimpinan antara Indonesia dan Malaysia,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Vice Chancellor UniMAP, Prof. Dato’ Ts. Dr. Zaliman Bin Sauli. Ia menekankan bahwa MoU ini bukan sebatas dokumen formal, melainkan langkah awal menuju hubungan akademik yang lebih erat.
“Saya yakin kerja sama antara UniMAP dan UMB akan menjadi kolaborasi gemilang bagi hubungan akademik regional, sekaligus pendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi di tingkat ASEAN,” katanya.
Acara turut dihadiri 29 delegasi resmi UniMAP, termasuk Chancellor dan Pro-Chancellor, serta 18 mahasiswa UniMAP. Sekitar 44 mahasiswa UMB dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ikut menyaksikan prosesi penandatanganan.
Sebagai simbol persahabatan, kedua universitas saling bertukar plakat dan menampilkan pertunjukan seni. Tari tradisional dari Unit Kegiatan Mahasiswa UMB membuka acara, disusul kolaborasi tari antara mahasiswa UMB dan UniMAP. Interaksi ini diharapkan mempererat hubungan kultural kedua perguruan tinggi. (Z-1)