Seorang warga menunjukkan salah satu titik abrasi di Sungai Cimanuk(MI/NURUL HIDAYAH)
PULUHAN rumah di Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terdampak abrasi Sungai Cimanuk.
“Abrasi ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, sekitar 1990 an,” tutur Mastori, seorang warga desa setempat, Kamis (2/10).
Sebenarnya, warga sudah berinisiatif menanam pohon dan memasang terpal untuk menahan tebing sungai yang longsor. Namun ternyata hasilnya tetap tidak efektif.
Sementara itu warga lainnya, Dayimah, harus rela kehilangan rumahnya sepuluh tahun yang lalu akibat abrasi. Kini, dia menumpang di rumah saudaranya.
Sementara itu, Kepala Desa Ampel, R Opendi menjelaskan sedikitnya ada 60 rumah di Blok 9 yang terdampak abrasi Sungai Cimanuk.
“Saat ini sudah ada sebagian rumah yang sudah tidak bisa ditempati, sehingga mereka menumpang ke keluarganya. Namun ada juga yang bertahan karena tidak memiliki keluarga dekat,” tuturnya.
Warga Desa Ampel pun berharap kondisi mereka bisa mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
Sementara itu, Bupati Majalengka, Eman Suherman, berjanji akan menyurati Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS Cimancis) sebagai pihak yang berwenang mengurusi permasalahan ini.
"Saya menginstruksikan segera kepada BPBD, Dinsos, dan Rumkimtan untuk penanganan awal dampak abrasi dengan merelokasi atau membuat rumah sementara yang masih di wilayah Desa Ampel," katanya.
Masyarakat yang ingin tetap bertahan di rumahnya, dijanjikan akan difasilitasi melalui bantuan rehab rumah. Namun, bagi masyarakat yang berkenan direlokasi, Pemkab Majalengka akan mencari lahan kosong terdekat di wilayah Ligung.
