Siswa keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat.(Dok. MI)
SISWA korban gejala keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya dibawa ke Puskesmas Cipongkor Kabupaten Bandung Barat kini sudah diperbolehkan pulang. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah menyatakan, tidak ada korban yang mengalami sakit serius. Mayoritas siswa yang mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah telah diperbolehkan kembali ke rumah karena kondisinya telah membaik usai keracunan MBG.
"Pasien sudah dipulangkan, tinggal 1 orang yang masih perlu penanganan," katanya, Senin (29/9).
Data terakhir siswa yang dibawa ke Puskesmas berjumlah 36 orang. Mereka sudah ditangani di Puskesmas Cipongkor dan sebagian dirujuk ke RSUD Cililin.
Sebelumnya, sejumlah siswa MTs Muslimin di Desa Sarinagen dan dari beberapa sekolah lainnya harus mendapat perawatan karena mengalami gejala keracunan pada Senin siang.
Mereka diduga merupakan pasien keracunan MBG yang sebelumnya telah sembuh namun kembali kambuh sehingga harus menjalani lagi perawatan di posko kesehatan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Bandung Barat mengungkapkan bahwa masih banyak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat belum mengantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasyihan menyatakan, pihaknya mendorong pengelola dapur SPPG agar mengurus SLHS sambil menunggu keluar petunjuk teknis dari Pemprov Jabar.
"Kita mendorong SPPG bersertifikat. Ketentuannya itu nanti dikeluarkan Dinkes masing-masing daerah," ungkap Nurul. (H-3)
