PTPN-Kemendukbangga Kolaborasi di Program Sehati Turunkan Stunting

4 hours ago 1
PTPN-Kemendukbangga Kolaborasi di Program Sehati Turunkan Stunting Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan bantuan hasil kerja sama dengan PTPN I kepada salah satu keluarga berisiko stunting di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (17/6).(Antara)

PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) berkolaborasi dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dalam Program Sehat dan Atasi Stunting (Sehati) untuk mendukung Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Upaya kolaboratif ini harus terus dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan-perusahaan bagi masyarakat, karena sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengayomi masyarakat setempat. Harapannya melalui program Sehati, para ibu hamil dan balita dari keluarga berisiko stunting mendapatkan bantuan makan bergizi dalam membantu memenuhi asupan gizinya," ujar Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/6).

Wihaji juga menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen, termasuk badan usaha milik pemerintah dan swasta untuk menurunkan angka stunting nasional.

"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga menyangkut masa depan pembangunan bangsa. Kolaborasi seperti ini harus menjadi contoh baik bahwa dunia usaha juga punya peran strategis dalam menciptakan generasi unggul Indonesia," katanya.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Sementara itu, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menyampaikan bahwa keterlibatan PTPN I merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung percepatan penurunan stunting, khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan.

"Kami menyadari bahwa masalah stunting tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Melalui program Sehati, kami ingin hadir di tengah masyarakat dan memberikan intervensi nyata, baik berupa edukasi, pelayanan kesehatan, maupun dukungan nutrisi," ujar Teddy.

Sebanyak 200 keluarga berisiko stunting kategori ibu hamil dan balita di Kecamatan Pangalengan menjadi penerima bantuan makan bergizi selama enam bulan melalui program PTPN I Sehati.

Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan target penurunan stunting kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2025 harus berada di bawah angka nasional dengan mengacu praktik baik dari Kabupaten Sumedang.

"Penurunan stunting yang signifikan di Kabupaten Sumedang menjadi acuan praktik baik bagi seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Hal ini yang ingin diterapkan pula di kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Penurunan stunting kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat ditargetkan berada di bawah angka nasional," tuturnya.

DUKUNGAN
Sedangkan Wakil Bupati Bandung Ali Syakib menyampaikan dukungan terhadap program Sehati karena dapat memacu lahirnya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.

"Negara bisa maju selain karena teknologi, juga karena sumber daya manusianya. Oleh karena itu, jika stunting bisa kita atasi, akan lahir generasi yang unggul dan berkualitas," ucap Ali.

Melalui program tersebut, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran dan keterlibatan berbagai pihak dapat mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan keluarga berkualitas demi Indonesia Emas 2045.

Berdasarkan hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, sebanyak 72.182.781 keluarga telah terdata. Dari total 42.990.996 keluarga sasaran yang terdata di Indonesia, tercatat ada 8.682.170 keluarga berisiko stunting atau sekitar 20,20 persen.

Sedangkan berdasarkan data keluarga risiko stunting tingkat kabupaten/kota, di Kabupaten Bandung ada 133.398 yang berisiko. Kecamatan Pangalengan menjadi wilayah yang memiliki jumlah keluarga berisiko stunting tinggi serta tergolong sebagai daerah prioritas intervensi sosial. (Ant/E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |