Anak usaha PT Impack Pratama Industri Tbk, menjalin kolaborasi strategis dengan PT Marubeni Indonesia dan PT DNP Indonesia (DNP).(Dok.IMPC)
PT Sirkular Karya Indonesia (SKI) — anak usaha PT Impack Pratama Industri Tbk, menggandeng dua raksasa industri Jepang, PT Marubeni Indonesia dan PT DNP Indonesia (DNP), untuk menghadirkan inisiatif industri berskala besar pertama di Indonesia yang fokus pada pengolahan limbah plastik menjadi bahan bangunan berkelanjutan.
Proyek ini dicanangkan akan menghadirkan material bangunan berkelanjutan yang dapat diakses seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mengurangi polusi plastik dan mendukung pelaksanaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Melalui kemitraan ini, limbah plastik dari fasilitas produksi DNP, yang sebelumnya diolah melalui insinerasi (pembakaran pada suhu tinggi), kini dikumpulkan dan diolah oleh SKI menjadi produk bangunan inovatif, tahan lama, dapat didaur ulang, dan akan dipasarkan secara nasional dengan merek Alduro Roof untuk aplikasi atap dan Alduro Board untuk berbagai partisi dinding.
Dengan hadirnya Alduro, masyarakat di berbagai wilayah dan tingkatan ekonomi kini dapat mengakses solusi bangunan yang lebih aman, terjangkau, dan ramah lingkungan. “Inisiatif ini mencerminkan semangat kami untuk memimpin perubahan menuju industri yang lebih berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT Sirkular Karya Indonesia, Sugiarto Romeli, dalam keterangannya Kamis (23/10).
“Melalui pendekatan kolaboratif dan teknologi pengolahan material daur ulang yang kami kembangkan, kami percaya limbah bukanlah akhir dari siklus, tetapi awal dari nilai baru yang dapat kita ciptakan bersama,” lanjutnya.
Kolaborasi ini mempertemukan kekuatan tiga pihak; SKI dengan kapabilitas inovasi dan manufakturnya di sektor bahan bangunan berkelanjutan; Marubeni Indonesia dengan jejaring global yang kuat dan pengalaman dalam pengembangan bisnis berkelanjutan, serta DNP Indonesia dengan komitmen kuat terhadap pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Selain memberikan dampak di dalam negeri, kolaborasi ini turut membuka jalan bagi kerja sama ekspor produk bangunan hijau ke pasar global. Kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam memperluas praktik ekonomi sirkular di Indonesia, dan membuktikan bahwa produk daur ulang dapat menjadi pilihan yang kompetitif, inklusif secara sosial, dan berdampak positif terhadap lingkungan. (Ant/E-2)


















































