PSSI Dorong Percepatan Pertumbuhan Jumlah Pelatih

6 hours ago 4
PSSI Dorong Percepatan Pertumbuhan Jumlah Pelatih Ketua Umum PSSI Erick Thohir.(MI/AGUNG WIBOWO)

PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar National Coaching Conference 2025 di Jakarta International Stadium (JIS) mulai Jumat sebagai bagian dari upaya mempercepat pertumbuhan jumlah pelatih sepak bola nasional.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas kolaborasi tersebut. Ia menyebut bahwa sejak 2023, jumlah pelatih mengalami peningkatan sebesar 49 persen, dari 10.000 menjadi lebih dari 15.000 orang. Namun, angka tersebut dianggap belum cukup untuk mendukung sistem pembinaan sepak bola nasional yang menyeluruh.

“Bagus, tapi kurang. Sepak bola bukan milik satu-dua klub. Pemain tumbuh dari bawah,” ujar Erick, Kamis (18/7).

Ia menegaskan pentingnya memberikan perhatian pada klub-klub amatir di daerah dan pengembangan pemain usia dini, yang menjadi pondasi utama bagi kemajuan sepak bola Indonesia. Salah satu langkah konkret adalah dengan menghidupkan kembali sistem kompetisi berjenjang seperti pada era perserikatan melalui Liga 4, yang dimulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional.

“Kalau 514 kabupaten/kota ada 25 klub saja, artinya ada 12 ribu klub. Kalikan tiga pelatih per klub, berarti kita butuh 36 ribu pelatih,” jelasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, PSSI mempercepat proses sertifikasi pelatih dengan memanfaatkan teknologi digital dan menurunkan biaya pelatihan di tingkat Asosiasi Provinsi (Asprov). Saat ini, sebanyak 200 pelatih berlisensi tinggi telah direkrut sebagai pilar pengembangan kepelatihan nasional.

“Mereka wajib transfer knowledge, supaya lahir pelatih-pelatih baru. Tidak hanya pelatih asing, tapi pelatih lokal juga harus tumbuh,” tegas Erick, sambil mencontohkan pelatih Nova Arianto yang sukses membawa Indonesia ke Piala Dunia U-17 2025.

Di sisi lain, Erick juga memperingatkan agar tidak ada praktik titipan dalam sistem kepelatihan maupun perekrutan pemain di lingkungan Asprov.

“Semua harus diberi kesempatan, sama sama saya bicara tadi di atas kepelatihan, saya meminta Asprov tidak ada pelatih titipan, tapi saya bilang ke pelatih saya juga nitip jangan ada pemain titipan. Jadi semua kita harus fair, harus beri kesempatan yang sama kepada semua individu ya,” tutupnya. (Ant/I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |