Konferensi pers festival film internasional tahunan JAFF (Jogja-Netpac Asian Film Festival) 2025(MI/Fathurrozak)
FILM terbaru Kamila Andini, Empat Musim Pertiwi (Four Seasons in Java) bakal menayangkan bocoran film secara eksklusif berdurasi 10 menit di JAFF (Jogja-Netpac Asian Film Festival) 2025. Ini adalah pertama kalinya cuplikan materi film ini bakal ditunjukkan secara langsung ke penonton.
Empat Musim Pertiwi akan tayang di program Sneak Peek, yang menjadi lanjutan program baru dari JAFF tahun lalu. Tahun ini, di program Sneak Peek hanya akan ada satu film yang diputar, sementara tahun lalu ada dua film yakni Jumbo dan Qodrat 2.
“Kurang lebih durasinya 10 menit ya dari total filmnya. Terus kemudian akan kami bagikan informasi selain filmnya juga tentang pemeran dan siapa saja mitra kami yang terlibat,” kata produser film Empat Musim Pertiwi Ifa Isfansyah seusai konferensi pers JAFF 2025 di Dialogue, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, (5/11).
“Program sneak peek itu kan kami juga menawarkan. Satu sisi mungkin dari filmmaker yang menawarkan. Ya ada beberapa yang mungkin belum siap misalnya materinya atau mungkin tergantung perancangan strategi dari filmnya, marketing terutama. Sebenarnya kami juga jemput bola,” tambah direktur program JAFF 2025 Alexander Matius.
Sebelumnya, film Empat Musim Pertiwi telah mengumumkan jajaran pemerannya, yakni Putri Marino, Arya Saloka, Christine Hakim, dan Hana Malasan. Empat Musim Pertiwi merupakan ko-produksi antara Indonesia, Belanda, Norwegia, Prancis, Jerman, dan Singapura.
Sebelumnya, film ini telah terpilih untuk mengikuti berbagai program pendanaan internasional seperti Berlinale Co-production Market 2025, Tokyo Gap Financing Market 2025, dan Venice Gap-Financing Market 2025.
Dalam ajang Tokyo Gap-Financing Market (TGFM) 2025 yang menjadi bagian dari Tokyo International Film Festival (TIFF), Empat Musim Pertiwi memenangkan dua penghargaan, yaitu Tokyo Project Award dan Kongchak Studio Award.
Tokyo Project Award diberikan oleh komite seleksi kepada proyek paling menonjol berdasarkan pertemuan langsung dengan para perwakilan proyek. Sementara Kongchak Studio Award merupakan dukungan dari studio berbasis di Kamboja, berupa layanan sound post-production. (M-3)


















































