Profil Gus Irfan, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Menteri Haji Pertama RI

1 week ago 13
Profil Gus Irfan, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Menteri Haji Pertama RI Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf(MI/SUSANTO)

HARI ini menjadi tonggak sejarah baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Irfan, sebagai Menteri Haji dan Umrah, jabatan baru yang untuk pertama kalinya hadir dalam struktur pemerintahan Indonesia.

Pelantikan Gus Irfan, begitu ia akrab disapa, menandai babak baru pengelolaan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Kementerian Haji dan Umrah akan mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Agama, dan mulai bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada tahun 2026 mendatang.

Sebelum dipercaya memimpin kementerian baru ini, Gus Irfan menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) selama 10 bulan. Hingga kemudian pemerintah dan DPR menyepakati dibentuknya Kementerian Haji dan Umrah.

Profil Gus Irfan

Perjalanan kariernya di bidang keagamaan, politik, dan pesantren menjadi latar belakang kuat di balik kepercayaan yang diberikan Presiden.

Gus Irfan bukan sosok baru dalam dunia keislaman dan pendidikan. Ia adalah cucu dari KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Ayahnya adalah KH Yusuf Hasyim. 

Rekam Jejak Pesantren dan Politik

Gus Irfan mengawali karier pengabdiannya di dunia pendidikan pesantren. Ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng (1989–2006), kemudian menjadi Pengasuh Pesantren Al-Farros sejak 2006 hingga kini. Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari serta Komisaris Utama PT BPR Tebuireng.

Pendidikan formalnya juga tidak kalah mentereng. Ia menempuh pendidikan menengah di Jombang, melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya Malang hingga jenjang Magister, lalu meraih gelar doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 2025.

Di dunia politik, karier Gus Irfan cukup menarik. Ia sempat terpilih menjadi Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII pada Pemilu 2024. Namun, hanya berselang beberapa minggu setelah dilantik, ia ditunjuk sebagai Kepala BP Haji dan mengundurkan diri dari parlemen.

Riwayat Pendidikan

  • SDN Cukir 1 Jombang    Lulus 1974
  • SMPN 2 Jombang    Lulus 1977
  • SMAN 2 Jombang    Lulus 1981
  • Universitas Brawijaya - Administrasi Niaga (S1, lulus 1985) 
  • Universitas Islam Negeri Malang - Manajemen Pendidikan Islam 
  • Universitas Brawijaya - Administrasi Niaga (S2, lulus 2002)

Rowayat Karier dan Organisasi 

  • Sekretaris Umum Ponpes Tebuireng (1989–2006)
  • Pengasuh Pesantren Al-Farros (2006–sekarang)
  • Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari (sejak 1990)
  • Komisaris Utama PT BPR Tebuireng (1996–2016)
  • Dosen Akper Widyagama Malang (2013–2016)

Aktif di Nahdlatul Ulama

  • Wakil Ketua RMI PWNU Jatim (2014–2017)
  • Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU (2015–2016)
  • Dewan Mustasyar PWNU Jatim (2024)

Karier Politik

  • Anggota DPR RI (Dapil Jatim VIII, 2024)

Mundur setelah ditunjuk menjadi Kepala BP Haji

  • Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA)
  • Sayap keagamaan Partai Gerindra
  • Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra (2021)

Kekayaan Gus Irfan

Dalam laporan LHKPN tahun 2024, Gus Irfan mencatatkan kekayaan sebesar Rp16,2 miliar, yang terdiri dari:

  • 6 tanah & bangunan di Jombang & Surabaya: Rp13,2 miliar
  • 3 kendaraan: Mitsubishi Pajero, Honda Vario, Yamaha Mio (Rp505 juta)
  • Harta bergerak lainnya: Rp70 juta
  • Kas & setara kas: Rp2,4 miliar

(Can/P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |