Prof. Tjandra Yoga Aditama(VICKY GUSTIAWAN/MI)
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan perlu penelitian terkait dampak paparan dari bahan radio aktif Cesium137 (Cs-137) yang sedang ramai di Cikande.
Sebelumnya ada pernyataan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat tentang udang beku dari Indonesia yang diduga terpapar bahan radio aktif Cesium-137 (Cs-137). Di laman resminya ditulis bahwa FDA Advises menyarankan untuk tidak memakan, menjual atau menyajikan udang impor beku dari Indonesia. Menurut FDA Amerika Serikat maka Cs-137 yang mereka deteksi dalam impor udang beku dari Indonesia yakni kadarnya sekitar 68 Bq/kg atau masih dibawah ambang yang disebut FDA’s Derived Intervention Level untuk Cs-137 yaitu 1200 Bq/kg.
"Pada dosis Cs-137 yang relatif rendah sekitar 68 Bq/kg maka menurut FDA tidak akan memberikan efek akut. Walaupun demikian FDA memang tetap menganjurkan menghindari udang beku dengan kemungkinan paparan Cs-137 dengan dosis rendah yang masih mungkin saja punya dampak kesehatan bila dikonsumsi berkepanjangan dalam waktu yang lama," kata Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Kamis (2/10).
FDA menjelaskan bahwa dampak buruk dari paparan jangka panjang dan berulang misalnya konsumsi berkepanjangan air dan makanan yang terkontaminasi Cs-137 mungkin akan meningkatkan risiko terjadinya kanker melalui mekanisme kerusakan DNA dalam sel hidup tubuh manusia.
"Dalam hal ini perlu disampaikan bahwa memang masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui kejelasan dampak yang mungkin terjadi," ujar Tjandra.
Selanjutnya, menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR) - Center of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat maka menurut Tjandra jika terjadi paparan radioaktif Cesium-137 dalam dosis tinggi tentu amat jarang terjadi, hanya mungkin kalau ada kecelakaan nuklir atau bom atom.
Tjandra mengatakan keadaan yang amat jarang terjadi ini memang akan dapat menyebabkan sindroma radiasi akut dalam bentuk keluhan mual, muntah, diare, perdarahan, bahkan sampai koma dan mungkin kematian kalau memang paparannya amat tinggi. Di sisi lain, dapat terjadi paparan terhadap cesium yang stabil atau radioaktif melalui makanan atau air yang terkontaminasi, atau juga menghirup udara yang terkontaminasi.
Disampaikan oleh ATSDR-CDC, terang dia, memunculkan empat kemungkinan Cesium masuk ke tubuh manusia. Pertama, dengan mengkonsumsi makanan yang ditanam di tanah yang terkontaminasi Cesium. Kedua, kalau seseorang mendekati daerah yang merupakan sumber radioaktif cesium. Ketiga, mereka yang bekerja di industri yang memproses natural cesium atau cesium compounds. Keempat, tinggal di daerah yang ada limbah radioaktif tidak terkontrol yang mengandung cesium.
"Terakhir, hal ini perlu kita pahami karena menurut berita media massa maka pemerintah tetapkan Cikande, Banten daerah tercemar radioaktif Cs-137," pungkasnya. (H-4)


















































