2 hours ago
3
Ilustrasi(Antara)
Tim Andrews (67), Seorang pria asal New Hampshire, Amerika Serikat, kembali menjalani dialisis setelah berhasil hidup selama 271 hari dengan ginjal babi hasil rekayasa genetik. Ini menjadi rekor terlama sejauh ini dalam dunia medis. Para dokter menyebut pengalaman pasien tersebut memberi wawasan berharga bagi pengembangan transplantasi organ hewan ke manusia atau xenotransplantasi.
Menurut keterangan Mass General Brigham, rumah sakit tempat prosedur dilakukan, menjalani pengangkatan ginjal babi pada 23 Oktober karena fungsi organ tersebut mulai menurun. Dalam pernyataan resminya, tim transplantasi menyebut Andrews sebagai pelopor medis tanpa pamrih dan inspirasi bagi para pasien gagal ginjal.
Kasus Andrews menjadi tonggak penting dalam penelitian xenotransplantasi, yang telah melalui serangkaian uji coba sejak beberapa tahun terakhir. Percobaan awal menggunakan organ babi yang telah diedit gennya agar lebih menyerupai manusia, dua jantung dan dua ginjal, hanya bertahan dalam waktu singkat.
Para peneliti kemudian mengubah pendekatan dengan memilih pasien yang kondisinya tidak terlalu kritis, berbeda dari penerima sebelumnya. Pendekatan itu menunjukkan hasil lebih baik ketika seorang perempuan di Alabama berhasil menerima transplantasi ginjal babi yang bertahan selama 130 hari sebelum akhirnya harus diangkat pada musim semi lalu, rekor yang kini telah dipecahkan oleh Andrews.
Lebih dari 100.000 orang di Amerika Serikat saat ini menunggu transplantasi organ, sebagian besar membutuhkan ginjal. Ribuan di antaranya meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan donor yang sesuai.
Andrews, warga Concord, New Hampshire, mengetahui bahwa golongan darahnya sulit dicocokkan dengan donor manusia. Ia kemudian memilih bergabung dalam studi percontohan xenotransplantasi di Rumah Sakit Umum Massachusetts (Mass General). Demi memenuhi syarat, ia menjaga kebugaran tubuh agar bisa lolos seleksi. Meski kini ginjal babinya telah diangkat, dokter menyatakan Andrews tetap tercatat dalam daftar tunggu transplantasi ginjal manusia.
Pada Juni lalu, tim medis Mass General juga melakukan transplantasi ginjal babi pada pria lain dari New Hampshire, yang hingga kini dilaporkan dalam kondisi baik. Studi percontohan tersebut direncanakan akan berakhir dengan prosedur transplantasi ketiga sebelum tahun ini selesai. Dua perusahaan bioteknologi besar, eGenesis dan United Therapeutics, kini tengah mempersiapkan uji klinis lanjutan untuk transplantasi ginjal babi dengan pengawasan ketat otoritas kesehatan.
Sementara itu, para ahli bedah di Tiongkok juga tengah mengembangkan teknologi serupa. Mereka melaporkan keberhasilan transplantasi ginjal babi pada musim semi lalu, serta percobaan transplantasi hati babi yang harus diangkat setelah bertahan selama 38 hari. Langkah-langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam riset transplantasi organ lintas spesies, membuka peluang baru bagi jutaan pasien di seluruh dunia yang selama ini bergantung pada donor manusia. (E-3)
