Presiden Suriah Siap Kerahkan Pasukan Khusus Akhiri Konflik ke Wilayah Druze

5 hours ago 4
Presiden Suriah Siap Kerahkan Pasukan Khusus Akhiri Konflik ke Wilayah Druze Ilustrasi(Tangkapan layar Xinhua)

PEMERINTAH Suriah menyerukan semua pihak di wilayah selatan, khususnya Suwayda, untuk menahan diri di tengah meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut. Damaskus juga menegaskan akan mengirim pasukan khusus guna mengakhiri konflik dan memulihkan ketertiban.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (18/7), Kepresidenan Suriah menyatakan pihaknya mengikuti perkembangan di selatan negara itu dengan keprihatinan mendalam dan rasa duka atas berbagai insiden kekerasan yang terus berlangsung.

“Peristiwa ini merupakan akibat dari meluasnya aksi kelompok bersenjata ilegal yang menggunakan senjata untuk memaksakan kehendak, sehingga membahayakan nyawa warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua,” demikian isi pernyataan tersebut dikutip dari Anadolu Agency.

Pemerintah Suriah menegaskan, pihaknya mengedepankan prinsip perdamaian sipil, bukan pembalasan. Negara, menurut Damaskus, “tidak akan merespons kekacauan dengan kekacauan, tapi akan menegakkan hukum dengan hukum, dan melawan agresi dengan keadilan, bukan dengan dendam.”

Untuk meredakan ketegangan, otoritas terkait kini tengah mengupayakan pengerahan pasukan khusus, bersamaan dengan langkah politik dan keamanan demi menstabilkan situasi di Provinsi Suwayda.

Tidak dapat dibenarkan

Istana Kepresidenan juga mengecam keras serangan terhadap keluarga sipil, aksi teror terhadap anak-anak, serta pelanggaran martabat warga di rumah mereka sendiri. “Tindakan semacam itu tidak dapat dibenarkan oleh alasan apa pun, dan bertentangan dengan norma moral, hukum, dan kemanusiaan,” tegas pernyataan itu.

Kepresidenan menegaskan, perlindungan terhadap warga sipil adalah kewajiban nasional yang tak bisa ditawar. Setiap pelanggaran terhadap prinsip ini disebut sebagai ancaman langsung terhadap persatuan bangsa.

“Republik Arab Suriah berdiri sebagai negara bagi seluruh warganya, tanpa memandang latar belakang atau afiliasi, baik dari kalangan Druze, Badui, maupun kelompok lain. Negara ini bukan milik satu sekte atau kelompok tertentu,” ujar Istana Kepresidenan.

Pemerintah juga mengajak seluruh warga, khususnya tokoh-tokoh masyarakat yang bijak dan bertanggung jawab, agar bersatu menghadapi krisis ini, menolak ajakan eskalasi, dan bersama-sama menjaga keberagaman sosial yang selama ini menjadi ciri khas Suriah.

Meski seruan damai telah dikeluarkan, bentrokan antara kelompok bersenjata Badui dan milisi lokal Druze dilaporkan masih berlangsung di wilayah barat dan utara Provinsi Suwayda.

Diawali bentrokan kecil

Konflik bermula minggu lalu, diawali bentrokan kecil yang kemudian memicu intervensi militer pemerintah Suriah. Namun, serangan balasan dari kelompok bersenjata Druze menewaskan puluhan tentara pemerintah.

Gencatan senjata sempat disepakati, tetapi tak bertahan lama dan akhirnya runtuh. Di tengah kekacauan itu, Israel meningkatkan intensitas serangannya di Suriah dengan alasan melindungi komunitas Druze.

Pada Rabu (16/7) waktu setempat, jet-jet tempur Israel membombardir empat provinsi di Suriah, termasuk Damaskus, yang menjadi sasaran serangan udara ke markas besar staf umum dan kompleks Istana Kepresidenan. (Ndf/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |