2 hours ago
1
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melakukan panen padi.(MI/M Yakub)
Hasil panen musim tanam (MT) lll Gabah Kering Giling (GKG) di Kabupaten Lamongan, pada musim ini mencapai 904,928 ton. Dengan produksi tersebut Kabupaten Lamongan tercatat menempati peringkat pertama di Provinsi Jawa Timur pada 2025.
Angka ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, di Ruang Kerjanya Pemkab Lamongan, Rabu (4/11).
Dengan capaian tersebut, produksi padi di Kabupaten Lamongan tercatat menempati peringkat pertama se-Provinsi Jawa Timur pada 2025. Menurut dia, data ini merupakan akumulasi dari penanaman padi selama tahun 2025. "Tercatat pada tahun 2025, produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 904,928 ton GKG," ungkapnya dengan bangga.
Selain menjadi nomor satu di Jawa Timur, produksi padi Kota Soto di tahun ini juga meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2024, produksi padi di Kabupaten Lamongan mencapai angka 776,29 ton GKG.
"Berdasarkan berita resmi statistik Provinsi Jawa Timur hasil pengamatan September 2025, Kabupaten Lamongan menempati posisi pertama se -Jawa Timur pada produksi padi. Dan kami akan terus meningkatkan produksi padi secara maksimal untuk mendukung swasembada pangan nasional, " katanya optimistis.
Bupati mengatakan, capaian ini karena sejumlah program strategi yang diterapkan Pemkab Lamongan. Antara lain, gencarnya program luas tambah tanam (LTT), jaminan ketersediaan pupuk yang lebih mudah diakses oleh petani, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), dan jaminan sosial petani (asuransi).
Selain itu juga pendampingan dan pelatihan, yang intensif dilakukan Dinas Pertanian setempat. Dukungan program itu, tidak hanya ditujukan untuk mempertahankan predikat lumbung pangan nasional namun, juga untuk mendukung kesejahteraan petani yang ada di Kabupaten Lamongan.(E-2)
