Presiden Komisaris Atlantis Subsea Indonesia Berencana Akuisisi Perusahaan Seismik secara Pribadi

1 month ago 14
Presiden Komisaris Atlantis Subsea Indonesia Berencana Akuisisi Perusahaan Seismik secara Pribadi Ilustrasi(Dok PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA))

UNTUK menjawab tantangan bisnis minyak dan gas (migas) saat ini dalam melakukan peningkatan produksi dan eksplorasi, serta mempertahankan produksi di tengah pertumbuhan permintaan energi, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) memiliki rencana untuk melakukan pengembangan usaha dalam waktu dekat. 

Presiden Komisaris ATLA, Rudi Reksa Sutantra, membeberkan rencana mengakuisisi salah satu perusahaan yang bergerak di bidang seismik dalam waktu dekat. Namun, ia menegaskan bahwa pengambilalihan ini tidak memakai bendera ATLA, melainkan secara pribadi.

Untuk keperluan tersebut, dia sudah menyiapkan dana lebih dari Rp200 miliar. Salah satu alasan akuisisi lantaran perusahaan yang sedang dibidik memilki kapal khusus untuk operasi lepas pantai (anchor handling tug supply). Kapal ini memiliki daya mesin besar dilengkapi dengan teknologi canggih dengan sistem manuver untuk melakukan tugas kompleks di lingkungan laut lepas yang ekstrem.

"Mungkin satu-satunya perusahaan berbendera Indonesia yang punya kapal ini,” ujar Rudi dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (3/10).

Jika pengambilalihan berjalan lancar, sambung Rudi, kapal itu juga akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional ATLA. Bahkan, tidak mustahil di masa mendatang ATLA akan memperluas kegiatan usaha tidak hanya di bidang survei dan konstruksi saja, tetapi juga terjun langsung pada sektor seismik sebagai usaha pendukung migas.

Sebagai informasi, ATLA mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,71 miliar pada semester I-2025. Angka ini naik 34,96% year-on-year (yoy) dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp2,01 miliar. Sementara, laba per saham dasar ATLA tercatat Rp0,44, meningkat dari Rp0,17 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, pendapatan ATLA mencapai Rp50,73 miliar, atau naik 62,25% yoy dari Rp31,27 miliar. Seluruh pendapatan perseroan berasal dari jasa survei. Beban pokok pendapatan tercatat Rp40,62 miliar, meningkat 59,92% yoy, sehingga ATLA membukukan laba kotor Rp10,11 miliar.

Dari sisi neraca, total aset perseroan per 30 Juni 2025 tercatat Rp177,42 miliar, naik 1,48% year-to-date (ytd). Selaku pemegang saham pengendali PT Atlantis Subsea, Rudi juga telah melakukan transaksi pembelian sebanyak 1.000.000 lembar saham atau setara 0,02% ATLA diharga Rp71 per saham pada 26 September 2025 silam. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |