Calon penumpang bersiap menaiki angkutan Mikrotrans JakLingko di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.(ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAh)
LAYANAN Mikrotrans JAK41 rute Pulogadung–Kampung Melayu dihentikan sementara menyusul konflik sejumlah sopir angkot di kawasan Jakarta Timur.
Aksi keberatan para sopir ini dipicu turunnya pendapatan akibat beroperasinya armada Mikrotrans di jalur yang dinilai tumpang tindih dengan trayek mereka.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, dirinya telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk segera menindaklanjuti masalah tersebut.
"Saya akan minta kepada Dishub untuk menindaklanjuti hal ini,” kata Pramono di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Ia menyebut Dishub telah bergerak lebih dulu sejak sehari sebelumnya untuk menengahi persoalan itu.
"Ternyata sudah diperintahkan dari kemarin sore untuk Dishub menindaklanjuti,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo memastikan pihaknya telah menurunkan tim untuk memediasi antara pengemudi angkot dan operator Mikrotrans.
Ia menyebut penghentian sementara layanan JAK41 merupakan langkah sementara sambil menunggu hasil pembahasan internal.
“Informasi yang kami terima di lapangan, mereka terganggu dan tentu ini akan kami bahas,” kata Syafrin di kawasan Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (2/11).
Ia menambahkan, pihaknya sebenarnya telah melakukan penyesuaian rute JAK41 agar tidak berhimpitan dengan trayek angkot reguler.
"Kalau dilihat secara keseluruhan, rute JAK41 ini sudah dialihkan. Jadi dia tidak berhimpitan, dan sebenarnya JAK41 ini sudah lama beroperasi, bukan baru kemarin,” jelasnya. (H-4)


















































