Presiden Prabowo Subianto(Antara)
Presiden Prabowo Subianto menuturkan dirinya tidak menaruh dendam pada Anies Baswedan, orang yang menjadi pesaingnya dalam pemilihan presiden di 2024. Menurutnya, secara tak langsung justru Anies yang mendorong kemenangan Prabowo dalam Pilpres tahun lalu.
"Aku terus terang aja, lho. Saya tuh nggak dendam sama Anies, nggak. Kalau dikasih nilai sebelas, itu gue nggak apa-apa. Eh, bener, lho. Sebetulnya dia yang bantu, aku menang. Karena emak-emak kasihan, gitu lho," ujarnya saat memberikan pidato di Munas VI PKS, Jakarta, Senin (29/9).
Menurutnya, persaingan dan sedikit ketegangan dalam kontestasi Pilpres merupakan hal yang wajar. Sebab, menurut Prabowo, hal yang utama dan penting ialah komitmen dan upaya untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk dewasa dalam bergelut di dunia politik. "Jadi, sudara-sudara, kita harus demokrasi yang dewasa. Siapa presiden, siapa wakil presiden, siapa, ya oke. Yang penting, siapa pun kita bersatu. Kita kerja untuk bangsa dan negara," kata Prabowo.
"Yang lewat, lewat, kita bersatu sekarang untuk bangsa negara. Sudara-sudara, ya politik seperti itu," tambahnya.
Prabowo turut menyampaikan, dalam berpolitik, semua pihak harus siap untuk menerima kekalahan. Dia berseloroh, untuk belajar menerima kekalahan, maka harus melihat sosok Prabowo.
"Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah. PKS ikut-ikut lagi. Dua kali dukung gue, dua kali kalah. Yang gue menang, lu nggak dukung lagi," pungkasnya. (E-3)
