3 weeks ago
8
Ilustrasi.(Freepik)
PERINGATAN World Stem Cell Day dilakukan pada setiap 8 Oktober. Untuk itu, perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi terapi sel punca dalam membantu pengelolaan berbagai penyakit, semisal kanker, diabetes, parkinson.
"Kita perlu pula mendorong dukungan terhadap riset dan pengembangan teknologi pengobatan regeneratif di Indonesia. Selain itu, penting meningkatkan kesadaran etika dan regulasi dalam penggunaan sel punca serta derivatifnya, agar praktik klinis berjalan bertanggung jawab dan terlindungi hukum," papar dr. Cosmos O. Mangunsong, Sp.MIK, Founder dan Chief Therapy and Science, Jakarta Stemcell Centre, dalam keterangan resmi, Rabu (8/10).
Dalam upaya memperkuat sinergi lintas lembaga di bidang terapi regeneratif dan kesehatan berbasis sel punca, Jakarta Stemcell Centre menggandeng Kalbe Regenic. Ini menjadi momentum penting bagi dunia medis Indonesia dalam memperkuat landasan legal, etika, dan ilmiah terkait pengembangan serta penerapan terapi stem cell dan secretome yang aman dan sesuai regulasi pemerintah.
Kerja sama antara Jakarta Stemcell Centre dan Kalbe Regenic bertujuan memperluas ruang kolaborasi di bidang riset, pengembangan teknologi, serta edukasi publik seputar terapi regeneratif.
Dalam kesempatan yang sama, RSPAD Gatot Soebroto juga menyerahkan sertifikat Pengampuan kepada Jakarta Stemcell Centre sebagai bentuk pengakuan resmi atas kompetensi lembaga tersebut dalam penyelenggaraan layanan terapi berbasis sel punca yang memenuhi ketentuan hukum dan standar medis nasional. (I-2)
