Musala Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) menewaskan tujuh orang, melukai 103 orang lainnya, dan 59 korban masih tertimbun di reruntuhan.(MI/Heri Susetyo)
TRAGEDI ambruknya musala pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, disinyalir akibat kegagalan struktur. Ratusan korban berhasil dievakuasi, namun sebanyak 59 korban masih tertimbun.
Kronologi Kejadian
Pada Senin, 29 September 2025, sebuah musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba ambruk. Bangunan setinggi empat lantai itu runtuh menewaskan lima santri dan menyisakan puluhan orang tertimbun puing.
Tim SAR gabungan langsung bekerja keras untuk evakuasi. Kejadian ini membuat banyak orang sedih dan bertanya-tanya kenapa pondok pesantren ambruk bisa terjadi di tempat belajar agama yang seharusnya aman?
Tragedi itu jadi pengingat betapa pentingnya bangunan kuat. Santri yang sedang salat jadi korban utama. Sampai sekarang, proses pencarian korban masih berlangsung, dengan bantuan alat berat dan tim ahli.
Kata Ahli: Kegagalan Struktur Penyebab Utama Pondok Pesantren Ambruk
Menurut para ahli, pondok pesantren ambruk di Al-Khoziny disebabkan oleh kegagalan struktur total. Bangunan yang seharusnya tahan lama malah roboh karena masalah dasar dalam pembuatannya. Ini bukan kebetulan, melainkan akibat kesalahan teknis yang bisa dicegah.
Penjelasan dari Pakar Teknik Sipil ITS
Muji Hermawan, ahli struktur bangunan dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, bilang bahwa semua elemen bangunan hancur. Beton, pelat lantai, dan balok penopang semuanya rusak parah. "Kondisi bangunan sangat kompleks karena empat lantai runtuh saling menimpa," katanya.
Ada tiga kemungkinan utama penyebabnya:
- Kegagalan pondasi: Beban tambahan dari lantai atas terlalu berat untuk tanah di bawahnya.
- Masalah penopang: Kolom dan balok tak kuat menahan tekanan.
- Salah hitung struktur: Perencanaan awal kurang tepat, seperti tak pakai rumus sederhana untuk beban bangunan.
Tim SAR juga setuju peristiwa itu hasil dari kegagalan konstruksi murni, bukan gempa atau banjir.
Cara Mencegah Pondok Pesantren Ambruk di Masa Depan
Muji berpendapat ada beberapa langkah yang bisa dilakukan saat membangun bangunan bertingkat agar kokoh dan kuat, yaitu:
- Libatkan ahli dari awal: Sebelum memulai pembangunan, panggil ahli sipil untuk menghitung kekuatan bangunan.
- Ikuti standar bangunan: Gunakan beton berkualitas dan pondasi dalam yang kuat.
- Cek rutin: Setiap tahun, periksa bangunan lama agar tak ada retak kecil yang jadi besar.
- Dapatkan izin resmi: Jangan membangun sembarangan tanpa restu pemerintah daerah.
Respons Pemerintah: Hentikan Pembangunan Pesantren yang tak Aman
Pemerintah cepat tanggap. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, langsung mengunjungi keluarga korban yang berada di crisis center di lokasi kejadian pada Rabu (2/10). Ia menyampaikan duka cita dari Presiden Prabowo dan menjanjikan bantuan.
Pesan Penting
"Pesantren yang membangun hendaknya menggunakan standar ilmu teknik, tentu harus ada ahlinya. Kepada yang belum ada ahlinya, tolong dihentikan dulu," ucap Cak Imin.
Ia juga koordinasi dengan menteri terkait untuk mengecek semua pesantren dan akan memberi bantuan teknis dalam pembangunan. Tujuannya untuk mencegah pondok pesantren ambruk lagi di masa depan. (E-4)


















































