
KEPOLISIAN Republik Indonesia (Polri) menyalurkan sejumlah bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (17/9).
Distribusi bantuan logistik dari Mabes Polri bagi korban bencana alam ini dibawah kendali Personil Polres Nagekeo dan Personil Polres Sikka yang melaksanakan Tugas Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Polres Nagekeo bersama 27 personel dari Polres Sikka.
Bencana yang melanda Mauponggo terjadi pada Sabtu (13/9) mengakibatkan dampak kerusakan parah. Selain itu, 5 orang meninggal, 3 orang dinyatakan hilang, 6 orang mengalami luka parah, dan 11 orang mengalami luka ringan. Selain itu, sebanyak 37 kepala keluarga harus mengungsi akibat rumah mereka mengalami kerusakan.
"Kerusakan pada 66 bidang lahan sawah dan kebun, 16 ruas jalan, 6 jembatan, 5 titik irigasi, serta terputusnya jaringan listrik dan air bersih," jelas Kasie Humas Polres Sikka Leonardus Tunga dalam keterangan resminya yang diberikan kepada Media Indonesia, Rabu.
Leonardus mengungkapkan, bantuan tersebut dialirkan melalui jalur udara diangkut menggunakan Pesawat Polri CN-295 yang tiba di Bandara H. Hasan Aroeboesman, Ende, pada pukul 08.15 Wita lalu dilanjutkan menggunakan truk pickup yang berangkat menuju lokasi bencana dengan estimasi tempuh 3,5 jam.
Bantuan tersebut terdiri atas 1.008 paket makanan siap saji, 100 kasur busa, 154 selimut, 50 unit lampu solar cell, dan 5 unit genset berkapasitas 20 Kva.
Sementara itu, bantuan melalui jalur laut tiba dengan menggunakan Kapal Polri (KP) IBIS-6001 yang membawa 4 unit genset berkapasitas 10.000 watt, 1 unit genset berkapasitas 9.000 watt, 150 kardus air mineral, 500 meter kabel listrik, dan 50 buah lampu penerangan, serta obat-obatan dan Bahan Habis Pakai (BHP) kesehatan dalam jumlah besar.
Ia menerangkan, ratusan warga terdampak banjir bandang antusias hadir untuk menerima distribusi bantuan dan melakukan cek kesehatan di posko gabungan yang disediakan pemerintah setempat.
Bupati Nagekeo, Simpisius Donatus, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Polri.
"Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Nagekeo, khususnya warga Desa Sawu di Kecamatan Mauponggo, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Bapak Kapolri, Bapak Kapolda NTT, dan seluruh jajarannya yang telah memberikan bantuan kemanusiaan ini. Kepedulian Polri sangat berarti bagi kami yang sedang berjuang memulihkan diri dari musibah ini," ujar Bupati Simplesius.
Kakorbinmas Baharkam Polri, Irjen Edy Murbowo, yang hadir mewakili Kapolri, menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat.
"Mudah-mudahan apa yang Polri bawa ini dapat meringankan beban hidup saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Kami juga memastikan anggota Polri yang terdampak mendapatkan bantuan agar bisa kembali bertugas dengan baik melayani masyarakat," ujar Irjen Edy Murbowo.
Ia menambahkan, bantuan yang dikirimkan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan mendesak warga, khususnya akses listrik, air bersih, logistik harian, serta layanan kesehatan darurat.
"Selain bantuan yang disalurkan, upaya yang dilakukan oleh Polri bersama instansi terkait mencakup pencarian korban hilang, evakuasi jenazah, pembersihan wilayah terdampak, pendirian posko bencana di kantor kecamatan, penyaluran bantuan logistik darurat, serta distribusi 24.000 liter air bersih menggunakan 4 unit kendaraan tangki," jelas Leonardus.
Untuk mendukung layanan kesehatan, kata dia, Polri juga telah mengerahkan tenaga kesehatan yang terdiri dari 2 dokter, 6 paramedis, dan 2 driver ambulans yang siaga 24 jam di posko kesehatan.
"Dalam upaya tersebut kami juga menemukan kendala seperti jarak tempuh dari Polres Nagekeo ke lokasi sekitar 2,5 jam, jaringan listrik yang masih padam di 6 dari 13 desa terdampak, dan akses jalan darurat yang rentan putus kembali jika hujan dengan intensitas tinggi. Perkembangan terkini menunjukkan jaringan komunikasi seluler Telkomsel telah normal, listrik telah pulih di 7 desa, dan korban terdampak mengungsi di rumah keluarga masing-masing," ungkap Leonardus. (PT/E-4)